Junkers sendiri sebenarnya mulai mengotak-atik teknik membom tukik ini tahun 1920, yakni dengan mengeluarkan pembom bersayap ganda K-47, yang dua belas buah diantaranya pernah dijual ke Cina (1928).
Kemampuan menukik dan keluar kembali dari lintasan tukik adalah kelebihan tersendiri dari pembom bersayap camar terbalik (inverted-gull) Ju-87. Selain untuk mengakuratkan pemboman juga karena mekanisme ini dikendalikan secara otomatis atau auto pilot. Penerbangnya hanya men-set altimeter serta sudut tukik yang diinginkan. Setelah itu tinggal menurunkan bilah rem (air brake) dibawah sayap dan pesawat akan bergerak sendiri.
Versi Versi Stuka
Sejak dibuat tahun 1935 Stuka terus mengalami berbagai penyempurnaan dan versi khusus. Dari versi Anton hingga Gustav seperti disinggung di depan (meski pun untuk versi G ini sebenarnya terjadi pergeseran peran dimana kemampuan tukiknya hilang, akibat bilah rem di sayap bawah untuk tukik dihilangkan bagi sempurnanya penempatan pod kanon penghancur tank).