Bernama asli Muhammad Shahab, Tuanku Imam Bonjol ditunjuk menjadi Imam di Bonjol oleh Tuanku Nan Renceh. Setelah Tuanku Nan Renceh meninggal dunia, Tuanku Imam Bonjol pun dipilih menjadi pemimpin sekaligus panglima Perang Padri.
Perang Padri Jilid Dua
Setelah Perang Diponegoro berakhir yang kemudian disusul dengan pulihnya kekuasaan Belanda di Jawa, Belanda yang berniat menguasai penanaman kopi yang sedang meluas di pedalaman Minangkabau memutuskan untuk menundukkan Kaum Padri kembali.