Wednesday, April 17, 2024
HomePemerintah Indonesia Barter Sumber Daya Alam dengan Sukhoi Rusia?

Pemerintah Indonesia Barter Sumber Daya Alam dengan Sukhoi Rusia?

Lalu timbul pertanyaan, bagaimana bisa pihak Russia mau memberikan TOT ilmu pesawat kepada Indonesia yang membeli “hanya” 12 unit plus belinya ngeteng, serta mendapat bonus pinjaman kredit hutang ringan atau soft loans $3 milion US dollar atau sekitar Rp.40 Trilyun. Untuk modal belanja alusista, seperti Sukhoi Su 35, S-300, pesawat amphibi, tank marinir dan pesawat angkut besar, serta membeli perlengkapan dan persenjataan lengkap untuk pesawat sukhoi, termasuk tambahan rencana pembelian kapal selam Kilo Class atau pun Amur Class.

BACA JUGA :  50 Anggota ISIS Tewas Di Afghanistan Dalam Sehari

Jika melihat kembali ke belakang, hal ini pun terjadi pada saat pembelian Sukhoi batch pertama tahun 2003-2004, di mana pemerintah saat itu membeli 2 Sukhoi tanpa senjata dan rudal, dengan pola barter atau ditukar dengan produk sumber daya alam, seperti minyak sawit, batubara, logam biji besi, dan proyek proyek migas.

Berdasarkan hal itu, maka muncul berbagai spekulasi jika nanti pembelian Su-35 disertai ToT, maka bisa jadi ada hal-hal lain yang menjadi daya tawar pemerintah agar mendapat kepastian tot untuk alusista TNI yang di ajukan kepada pihak Russia. Spekulasi tersebut di antaranya adalah:

BACA JUGA :  Tim Trump Bahas Pembangunan Tembok AS-Meksiko Bersama Depdagri dan US Army

1.Proyek tambang aluminium

Perusahaan aluminium terbesar dunia, Rusia Aluminium (Rusal), menjajaki peluang investasi sektor hulu hingga hilir industri aluminium di Indonesia. perusahaan Rusal siap mengembangkan tambang, membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) bauksit untuk memproduksi alumina, serta pengolahan produk jadi.

“Kami tengah mencari mitra lokal sebagai pemasok bauksit dan menjajaki pembangunan smelter alumina di Indonesia. Bisa swasta ataupun BUMN.

Tentunya kami harus menemukan lokasi yang tepat dan memastikan pasokan listrik untuk operasional pabrik,” ujar anggota delegasi Rusal yang menolak diungkap namanya, di Jakarta, kemarin.

BACA JUGA :  CARAT DIVEX-SALVEX-EODEX 2022, Story of A Journey (Part 2)

Menurutnya, potensi Indonesia untuk menjadi produsen alumina terbesar dunia sangat besar. Sebab, Indonesia merupakan produsen bauksit nomor tiga terbesar dunia dengan 40 juta ton per tahun. Indonesia pun memasok sepertiga kebutuhan bauksit industri aluminium China.

2.Proyek kereta api lintas kalimantan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

HHI Akan Bangun Enam Kapal OPV Baru Untuk AL Filipina

HHI Akan Bangun Enam Kapal OPV Baru Untuk AL Filipina

0
Hobbymiliter.com - HHI Akan Bangun Enam Kapal OPV Baru Untuk AL Filipina. Perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Hyundai Heavy Industries atau disingkat HHI,...

Recent Comments