
Korut tentu saja menyadari betul aksi provokasi yang dilakukan Korsel dan AS. Di dalam negerinya, Korut biasa menggunakan rekaman aksi-aksi serupa untuk melakukan propaganda massal kepada rakyatnya. Korut ingin menunjukkan bahwa Korsel dan AS memang merupakan dua alasan mengapa Korut memerlukan pengembangan program senjata nuklir.
Ujicoba senjata nuklir kelima Korut yang baru digelar pekan silam, adalah yang terbesar sepanjang sejarah dinasti Kim berkuasa. Pyongyang sendiri mengklaim pihaknya sudah menggunakan hulu ledak “terstandarisasi” dalam meledakkan rudalnya, sehingga membuat pihak internasional menjadi khawatir.
Ahli nuklir, Siegfried Hecker yang kerap mengunjungi fasilitas pengembangan nuklir Korut, memperkirakan negara pimpinan Kim Jong-un tersebut akan mampu menghasilkan bahan bakar nuklir bagi 20 unit bom pada akhir tahun ini. Korut juga disebut-sebut akan mampu memproduksi 7 unit bom setiap tahunnya.