Pengadaan melalui FMS juga diterapkan dalam pengadaan pesawat F-5E Tiger, F-16A/B Fighting Falcon dan yang terbaru pengadaan F-16C/D. Termasuk persenjataan dan perangkat kelengkapannya. Sejumlah peralatan pendukung pun pengadaannya dilakukan melalui FMS. Antara lain engine test cell, liquid oxygen plant (Lox Plant), precision measurement equipment laboratory (PMEL) dan spectrum oil analysis process (SOAP).

Tidak seluruh pengadaan alutsista dari AS menggunakan FMS, namun ada yg melalui DCS (Direct Commercial Sales). Dari kedua system tersebut ada untung dan ruginya, tinggal bagaimana kepentingan kita dalam pengadaan akutsista tersebut.
Nah ini menarik..
Monggo dibabar pak mengenai sistem DCS ini. Terutama contoh penerapannya dalam pembelian alutsista Indonesia.
Kalau negara sebelah, sebut saja Singapura, saya tau ada beberapa unit F-15 mereka yang dibeli dgn mahal secara DCS. Nah dikita bagaimana? Terus terang saya kurang referensi mengenai hal ini. Bisa bantu?
Untuk pembelian dari Amerika cukup jelas dan rinci. Untuk yang dari Rusia masih agak menggantung dan kurang rinci, mohon diperjelas lagi mas, tengkyu