LG-1 MK II 105mm memiliki panjang total 6,95 m dan 5,32 m tanpa laras, lebarnya 1,96 m, berbobot 1.520 kg, sudut elevasi mencapai 1.270 MIL dan minimalnya 84 MIL, sudut defleksi kanan mencapai 320 MIL dan kiri 330 MIL. Pada operasi tempur, persediaan amunisi utama yang disiapkan meliputi BB 36 butir, HE 36 butir, Asap 12 butir dan cahaya 12 butir
Selain digunakan pada Satgas Merah Putih, LG-1 MKII diantara tahun 2002 – 2005 juga berperan dalam operasi militer di Nanggroe Aceh Darusssalam (NAD). Untuk menjebol basis pertahanan GAM, pasukan pemukul infanteri Marinir didukung oleh tembakan satuan artileri medan. Kala itu muncul sosok meriam jenis baru yaitu LG-1 MK II 105mm Howitzer kaliber 105mm. Pada operasi pendaratan di pantai Samalanga, paling tiding ada sekitar 6 pucuk meriam LG-1 MK II yang diikutsertakan. Disamping itu, LG-1 MKII juga cukup terkenal di kalangan militer Perancis saat di Afghanistan untuk menggempur posisi Taliban.