Selain itu Ki Hajar Dewantara juga aktif menulis dengan tema kebudayaan dan pendidikan yang berwawasan kebangsaan yang pada akhirnya berhasil meletakkan pondasi pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.
Soewardi mengganti namanya menjadi Ki Hajar Dewantara di usia 40 tahun dan juga tidak lagi memakai gelar kebangsawanannya agar bisa bebas bersosialisasi serta bisa lebih dekat dengan kalangan rakyat biasa.
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di kabinet pertama. Ki Hajar Dewantara memperoleh gelar doktor kehormatan atau Doctor Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada yang merupakan universitas tertua di Indonesia.