Hobbymiliter.com – Pasca peristiwa terorisme di Sarinah beberapa waktu lalu, pengejaran kelompok Santoso pun semakin digencarkan. Sekitar 1200 personel dari Kopassus, Marinir, Raider dan Kostrad akan bergabung dengan 2.000 personel gabungan TNI dan Polri yang telah lebih dahulu ada di Poso, Sulawesi Tengah untuk melancarkan operasi keamanan memburu kelompok Santoso yang merupakan kelompok sipil bersenjata dan diduga merupakan kelompok pendukung ISIS.
“Kehadiran pasukan ini untuk memperkuat operasi keamanan Tinombala dalam perburuan pimpinan Mujahidin Indonesia Timur, Santoso. Mereka akan melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso di seluruh hutan-hutan Kabupaten Poso hingga ke perbatasan,” ujar Komandan Satuan Tugas Operasi Tinombala, Brigjen Pol Idham Azis, Sabtu, 23/1/2016.

Seluruh prajurit ini memiliki tugas berbeda-beda. Selain melakukan pengejaran terhadap kelompok pimpinan Santoso, mereka juga melakukan penyekatan di sejumlah perbatasan hingga ke upaya pencegahan lewat deradikalisasi.
TNI mengindikasikan masih ada bagian dari warga masyarakat yang membantu kelompok itu dengan pasokan bahan makanan baik langsung maupun tidak langsung. Sehingga kelompok Santoso bisa bertahan di hutan pegunungan.
Maka dari itu, pasukan TNI melaksanakan tugas teritorial yang diantaranya berupaya memutuskan pasokan logistik kepada kelompok teroris Santoso dengan mengimbau warga di Poso untuk tidak memberikan bantuan apapun terhadap kelompok teroris Santoso. Dengan terputusnya logistik, maka kemungkinan keberhasilan misi penangkapan kelompok ini menjadi semakin besar.