Hobbymiliter.com – Sebuah kejadian menarik rupanya baru terjadi di seputaran wilayah Suriah. Dikabarkan sebuah sistem peluru kendali (rudal) pertahanan udara (hanud) jenis S-300 yang merupakan sistem rudal hanud buatan Russia menembakkan rudal hanudnya kearah pesawat jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Israel yang tengah melakukan sorti penerbangan serangan udara ke target yang berada di wilayah Suriah. Disebutkan oleh kanal media televisi Israel Channel 13, kejadian ini berlangsung pada saat militer Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Suriah pada hari Jum’at minggu lalu, tepatnya tanggal 13 Mei 2022. Tidak diketahui secara pasti apakah sistem rudal S-300 tersebut milik militer Russia yang ditempatkan untuk melindungi asset militernya di Suriah, atau sistem S-300 milik Suriah yang didapat sebagai bantuan militer dari Russia pada tahun 2018.
Sistem rudal hanud canggih buatan Russia itu ditembakkan kearah pesawat jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Israel saat jet – jet tempur Israel tersebut meninggalkan area yang mereka serang setelah menjalankan misi mereka diatas wilayah Masyaf di Suriah. Misi yang dijalankan pada hari Jum’at minggu lalu, tepatnya pada tanggal 13 Mei 2022 tersebut dikabarkan telah berhasil menghancurkan fasilitas yang diduga menjadi markas bagi pasukan milisi pro-Iran yang beroperasi di Suriah dan menarget Israel sebagai sasarannya. Fasilitas tersebut juga diduga menjadi bunker bawah tanah dan memang telah beberapa kali menjadi target serangan udara Israel akhir-akhir ini.
Kejadian ini terjadi di tengah meningkatnya tensi hubungan antara Israel dan Russia terkait pandangan dan keputusan politik kedua negara terkait invasi Russia ke Ukraina. Israel baru-baru ini mengijinkan pengiriman bantuan senjata dan peralatan militer ke Ukraina yang dilakukan oleh Estonia. Selain itu, Israel juga mengirimkan perwakilan dalam dialog terkait pemberian bantuan militer terhadap Ukraina yang diadakan oleh AS baru-baru ini di pangkalan udara Ramstein di Jerman. Meski untuk pertama kalinya menembakkan rudal sejak sistem rudal pertahanan udara S-300 mulai ditempatkan di Suriah pada 2018, media Israel menyebut bahwa sistem rudal S-300 tersebut tidak melakukan penguncian radar terhadap pesawat jet tempur F-16 yang terdeteksi sehingga meski pada akhirnya sistem tersebut menembakkan rudalnya, hal itu tidak menimbulkan ancaman yang serius pada unit jet tempur F-16 milik AU Israel yang tengah beroperasi di wilayah udara Suriah tersebut.