Thursday, September 18, 2025
HomeBlog MiliterReferensiPengertian dan Makna Wawasan Kebangsaan

Pengertian dan Makna Wawasan Kebangsaan

Pengertian dan Makna Wawasan Kebangsaan – HobbyMiliter.com – Sebagai konsepsi politik dan kenegaraan hasil manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia, wawasan kebangsaan mesti dimiliki bangsa Indonesia. Secara konseptual, Indonesia sebagai satu kesatuan negara kepulauan menuangkan geopolitiknya dalam doktrin nasional, Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sementara perwujudan geostrategi Indonesia adalah lewat konsep Ketahanan Nasional yang tumbuh dalam wujud kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan keamanan.

Pengertian Wawasan Kebangsaan

Wawasan kebangsaan terdiri dari dua suku kata, Wawasan dan Kebangsaan. Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI mengartikan wawasan sebagai hasil tinjauan, pandangan dan mewawas, dan juga sebagai konsepsi cara pandang. Sementara kebangsaan diartikan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI sebagai ciri-ciri penanda golongan bangsa atau perihal bangsa atau yang memiliki pertalian dengan bangsa atau kesadaran diri sebagai warga suatu negara.

Dapat disimpulkan wawasan kebangsaan mengandung makna sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi kesadaran diri sebagai warga suatu negara akan diri serta lingkungan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hampir serupa dengan pengertian wawasan kebangsaan menurut Prof. Muladi selaku Gubernur Lemhanas Republik Indonesia yang mengartikannya sebagai cara pandang bangsa Indonesia akan diri dan lingkungan dengan mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa serta bernegara.

Integrasi atau kesatuan nasional tersebut bukan cuma bernuansa struktural yang mengandung satu kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan, namun juga bersifat kultural.

Selain itu wawasan kebangsaan juga mengandung semangat persatuan dan komitmen demi menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa serta semangat menginginkan pengetahuan yang layak dan memadai mengenai tantangan masa kini dan juga masa mendatang serta berbagai potensi bangsa.

Asas wawasan kebangsaan merupakan berbagai ketentuan dasar yang harus dipelihara, dipatuhi, ditaati serta diciptakan agar terwujudnya ketaatan dan kesetiaan komponen atau unsur pembentuk bangsa Indonesia, dalam hal ini suku atau golongan, terhadap kesepakatan atau komitmen bersama. Dengan begitu asas wawasan kebangsaan antara lain adalah kepentingan atau tujuan yang sama, solidaritas, keadilan, kerjasama, kejujuran, serta kesetiaan pada kesepakatan yang telah disepakati.

Makna Wawasan Kebangsaan

Makna wawasan kebangsaan bagi bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
Wawasan kebangsaan memberikan amanat bagi seluruh bangsa agar mereka menempatkan kesatuan, persatuan serta keselamatan dan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun golongan atau kelompok.

Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia dengan sedemikian rupa dengan tujuan agar asas Bhinneka Tunggal Ika tetap dapat dipertahankan.
Wawasan kebangsaan tidak memberikan tempat atau ruang bagi patriotisme yang licik.
Wawasan kebangsaan yang berlandaskan pandangan hidup Pancasila memampukan bangsa Indonesia merintis jalan dalam menjalani misi di tengah-tengah tata kehidupan dunia.

Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil serta makmur bertekad mewujudkan bangsa yang mandiri dan maju serta sejahtera lahir maupun batin agar dapat sejajar dengan bangsa lain yang sudah lebih dulu maju.

Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan

Nilai dasar wawasan kebangsaan terwujud dalam kesatuan serta persatuan bangsa dengan enam dimensi yang bersifat fundamental dan juga mendasar. Keenam dimensi tersebut antara lain:

  1. Penghargaan akan martabat dan harkat manusia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Tekad bersama demi kehidupan kebangsaan yang merdeka, bebas dan juga bersatu.
  3. Cinta pada bangsa dan tanah air.
  4. Kedaulatan rakyat atau demokrasi.
  5. Kesetiakawanan sosial dalam bermasyarakat.
  6. Masyarakat yang makmur dan juga adil.

Unsur Dasar Wawasan Kebangsaan

Sementara unsur dasar wawasan kebangsaan terdiri dari tiga unsur seperti dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

Unsur Dasar Wawasan Kebangsaan Pertama: Wadah atau Contour
Wadah yang dimaksud adalah wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa serta bernegara yang mencakup seluruh wilayah Indonesia dengan sifat serba nusantara meliputi berbagai kekayaan alam, penduduk serta aneka ragam budaya. Wadah berbagai kegiatan kenegaraan berbentuk suprastruktur politik, sementara wadah kehidupan bermasyarakat pada berbagai kelembagaan berbentuk infrastruktur politik.

Unsur Dasar Wawasan Kebangsaan Kedua: Isi atau Content
Unsur isi atau content ini adalah merupakan aspirasi bangsa yang berkembang di dalam masyarakat, cita-cita serta tujuan nasional.

Unsur Dasar Wawasan Kebangsaan Ketiga: Tata Laku atau Conduct
Unsur dasar ketiga ini merupakan hasil interaksi antara unsur pertama atau wadah dan kedua atau isi. Unsur tata laku sendiri terdiri dari dua macam, yaitu:

  • Tata laku lahiriah
    Tercermin dalam tindakan, perbuatan serta perilaku bangsa Indonesia.
  • Tata laku batin
    Mencerminkan semangat, jiwa serta mentalitas yang baik bangsa Indonesia.

Wawasan kebangsaan Indonesia yang berlandaskan Pancasila serta Undang-undang Dasar 1945 serta semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang menolak segala bentuk diskriminasi, entah itu dalam ras, suku, asal-usul, keturunan, kedaerahan, golongan, warna kulit, kedudukan, status sosial ataupun agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Tonggak awal munculnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika itu sendiri adalah sejak Kebangkitan Nasional di tahun 1908 yang dipelopori organisasi Budi Utomo yang diikuti dengan peristiwa Sumpah Pemuda dimana kaum pemuda berusaha mempertahankan kemajemukan dan keanekaragaman suku bangsa, kebudayaan, adat istiadat, bahasa daerah serta agama dan kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa agar tetap ada dan dihargai serta dihormati.

Selain itu wawasan kebangsaan Indonesia juga tidak mengenal adanya warga negara mayoritas dan minoritas maupun warga kelas satu dan kelas dua, terbukti dengan penggunaan bahasa melayu sebagai bahasa nasional bukan bahasa Jawa atau bahasa daerah lainnya.

Indonesia juga menjadikan wawasan kebangsaan sebagai sumber perumusan berbagai kebijakan desentralisasi pemerintahan serta pembangunan dalam rangka pengembangan otonomi daerah mesti mencegah pemecahan atau disintegrasi negara kesatuan, mencegah munculnya pertentangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah termasuk mencegah agar tidak merongrong pemerintah pusat.

Dengan begitu diharapkan terwujudnya pemerintah yang akuntabel, bersih serta pemerintah daerah yang berkembang dan tumbuh secara mandiri namun disertai dengan daya saing sehat antar daerah. Selain itu juga diharapkan juga kesatuan ekonomi, kesatuan politik yang kokoh, kesatuan budaya yang berkembang juga bisa terwujud. Tentu saja demi semua itu terwujud warga negara mesti kompak dan bersatu disertai dengan rasa kebangsaan, netralitas birokrasi pemerintahan berwawasan kebangsaan, sistem pendidikan yang menghasilkan kader pembangunan berkualitas serta berwawasan kebangsaan.

Menurut Sumitro dalam Suhady dan Sinaga, wawasan kebangsaan Indonesia juga memberi peran bagi bangsa Indonesia agar lebih proaktif dalam mengantisipasi perkembangan lingkungan dan dunia dengan cara memberi contoh pada bangsa lainnya dalam hal pembinaan identitas, kemandirian serta cara menghadapi tantangan dari luar tanpa adanya konfrontasi dengan meyakinkan bangsa lain bahwa eksistensi bangsa adalah aspek yang dibutuhkan dalam pengembangan nilai kemanusiaan yang beradab.

Karena itulah sebagai bangsa Indonesia kita mesti memahami bahwa wawasan kebangsaan harus mengerti serta memahami falsafah Pancasila yang mengandung berbagai nilai dasar secara mendalam agar dapat dijadikan pedoman dalam berpikir, bersikap serta berperilaku hingga karakter bangsa bisa terbentuk.

Hanung Jati Purbakusuma
Hanung Jati Purbakusumahttps://www.hobbymiliter.com/
Sangat tertarik dengan literatur dunia kemiliteran. Gemar mengkoleksi berbagai jenis miniatur alutsista, terutama yang bertipe diecast dengan skala 1/72. Koleksinya dari pesawat tempur hingga meriam artileri anti serangan udara, kebanyakan diecast skala 1/72.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

Alutsista Soviet Mi-24 milik Angkatan Bersenjata Ceko.

Foto Foto Alutsista Buatan Rusia Yang Masih Jadi Andalan Negara NATO

3
Foto Foto Alutsista Buatan Soviet Yang Masih Jadi Andalan Negara NATO - HobbyMiliter.com. Walaupun NATO dan Pakta Warsawa merupakan seteru seumur hidup, bahkan sampai...