Belt peluru canon M61 Vulkan yang digunakan di CIWS Phalanx - www.hobbymiliter.com
Belt peluru canon M61 Vulkan yang digunakan di CIWS Phalanx.

[sociallocker]Sistem ini memungkinkan pencegatan lebih cepat, yang merupakan prioritas tertinggi karena sifat ancaman rudal pada jarak yang sebegitu dekat sudah tidak memberi kesempatan pada kapal untuk bermanuver defensif. Secara umum, prioritas pada kecepatan penjejakan telah mengorbankan kemampuan mengenali kawan dengan transponder IFF (Identification Friend or Foe) seperti lazim dimiliki sistem elektro-optik dan sensor modern, namun AL berani membayar harganya. Akibatnya, Phalanx yang memang tak dilengkapi sistem IFF, mampu mencegat sasaran, namun tak menutup kemungkinan dapat mengunci dan menembak pesawat kawan andai pesawat tersebut memiliki lintasan dan kecepatan yang serupa dengan profil terbang rudal jelajah.

BACA JUGA :  Angkatan Darat Italia Akan Beli Kendaraan Anti-tank Centauro II 8x8

Begitu sasaran yang sudah terjejak memasuki jarak kritis 5 mil laut, radar penjejak mulai mengambil alih dan mengunci sasaran. Sistem kontrol penembakan punya waktu sampai target memasuki jarak dua mil laut. Secara otomatis komputer menghitung lintasan rudal dan mulai menembak. Phalanx memiliki kemampuan menjejak enam sasaran secara simultan sebelum menetapkan prioritas penghancuran yang utama. Sistem kontrol penembakan akan mengikuti arah tembakan untuk kemudian disesuaikan dengan pembacaan arah lintasan musuh; hal ini terus dilakukan ditandai dengan penembakan yang berhenti sesaat untuk memberi kesempatan laras menyelaraskan arah dengan lintasan rudal lawan, untuk kemudian mencegat dan menghancurkannya.

BACA JUGA :  Sempat Lebih Memilih ISIS Ketimbang Iran, Kini Israel Mengaku Bagian Dari Koalisi Anti ISIS

Biasanya Phalanx sudah dapat menghancurkan sasaran pada penyesuaian arah yang ketiga. Sistem logika pada Phalanx menganggap sasaran sudah hancur pada saat sasaran hilang dari layar radar, atau ada perubahan pada kecepatan dan arah target dimana ada sistem logika menganggap bahwa sasaran terdisintegrasi dan tidak lagi menjadi ancaman. Hal ini dengan cerdik dimanfaatkan oleh rudal dengan kemampuan sea skimming yang mampu mengubah ketinggian serangan pada berbagai jarak dari kapal. Karena begitu sistem logika menganggap bahwa sasaran sudah dihancurkan, Phalanx akan berpindah ke sasaran berikutnya.[/sociallocker]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here