Hobbymiliter.com – Jelang Latma Balikatan, Filipina – AS Bersiap Gelar Latma Terbesar Sejak 2015. Militer Filipina dan Amerika Serikat dikabarkan tengah menyiapkan gelaran latihan bersama bilateral terbesar sejak tahun 2015 silam. Dikabarkan, rangkaian latihan bersama Exercise Balikatan 2023 akan menjadi latihan bersama terbesar yang digelar oleh militer kedua negara, dengan jumlah personel yang jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya. Latihan militer bersama antara Filipina dan Amerika Serikat ini akan digelar ditengah memanasnya hubungan politik antara Filipina dan China sejak beberapa waktu belakangan. Terlebih, pada awal bulan Februari 2023 sempat terjadi insiden dimana kapal penjaga pantai milik China mengarahkan laser ke kapal penjaga pantai BRP Malapascua milik Filipina.
Latihan militer bersama Balikatan 2023 rencananya akan digelar pada kuartal kedua tahun 2023 dan akan melibatkan peserta yang lebih banyak dari tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya, sebanyak 8.900 personel dilibatkan dalam latihan militer bersama antara Filipina dan Amerika Serikat itu. Sebelumnya pada tahun 2022, latihan militer bersama Balikatan 2022 sukses digelar dengan melibatkan sebanyak 8.900 orang personel militer gabungan dari Filipina dan Amerika Serikat. Dalam serial latihan tahunan yang digelar pada April 2022 tersebut, juga dilibatkan sebanyak 40 orang personel dari militer Australia.
Jelang Latma Balikatan 2023 ini, Panglima Angkatan Darat Filipina, Romeo Saturnino Brawner Jr. menegaskan bahwa “semua latihan militer yang kami lakukan, merupakan respon terhadap semua ancaman yang mungkin akan kami hadapi di masa yang akan datang, baik itu ancaman buatan aktor manusia atau ancaman dari alam (bencana alam,Red).”
Sementara itu, pada hari Selasa, 14 Februari 2023 waktu setempat, presiden Marcos Jr. dikabarkan memanggil duta besar China untuk Filipina guna dimintai keterangan lebih lanjut atas insiden yang terjadi antara kapal penjaga pantai China dan kapal penjaga pantai milik Filipina. Ia juga mengungkapkan protes dan kekhawatiran nya atas aktivitas aset-aset maritim milik pemerintah China di wilayah Laut China Selatan yang diklaim oleh China sebagai wilayah kedaulatan mereka. Terpisah, Amerika Serikat melalui juru bicara Pentagon, Brigadir Jenderal Patrick Ryder menyebut dalam media sosial Twitter bahwa kementerian pertahanan AS akan melipatgandakan usaha-usaha bersama Filipina guna memperkuat kapabilitas pertahanan Filipina selagi AS dan Filipina bahu membahu menjaga dan mempertahankan stabilitas keamanan regional dan internasional.
