Rombongan Satgas Port Visit 2024 Southern Pacific TNI AL selanjutnya meninggalkan Kepulauan Solomon dan menuju ke Kings Wharf, Suva, Fiji sebagai tujuan kedua nya. KRI Dr. Wahidin Sudirohusodo-991 merapat di pelabuhan Kings Wharf, Suva, Fiji pada tanggal 2 November 2024 waktu setempat. Selama 3 hari singgah di negara Fiji ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan Satgas Port Visit, diantaranya yakni mengadakan open ship, kemudian penyerahan bantuan obat-obatan, Distinguised Visit, courtesy call ke Pejabat pemerintahan setempat dan diakhiri dengan Cocktail Party. KRI Dr. Wahidin Sudirohusodo-991 meninggalkan pelabuhan Kings Wharf, Suva, Fiji pada tanggal 5 November 2024 waktu setempat. Hingga artikel ini ditulis, kapal rumah sakit kebanggaan TNI AL dan negara Republik Indonesia ini masih dalam pelayaran menuju ke Vanuatu, negara tujuan ketiga nya.
Berbagai kegiatan yang diselenggarakan di dua negara yakni Kepulauan Solomon dan Fiji, diantaranya courtesy call, open ship, donor darah, pengobatan gratis, serta reception party/cocktail party telah terlaksana dengan sambutan meriah dari warga kedua negara dan sukses diselenggarakan. Tentu, ini menjadi awal yang baik dalam upaya Indonesia membangun presence atau kehadiran serta hubungan diplomatik yang berkelanjutan dengan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan. Diketahui, kunjungan muhibah Satgas Port Visit 2024 Southern Pacific TNI Angkatan Laut ini merupakan yang pertama kali dalam sejarah hubungan diplomatik negara Indonesia dengan negara-negara Pasifik Selatan yang dikunjungi. Hadirnya unsur Satgas Port Visit 2024 Southern Pacific TNI Angkatan Laut di perairan Pasifik Selatan selain membawa dampak positif dalam hal hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dengan negara-negara Pasifik Selatan, juga membawa dampak positif dalam hal pembangunan sektor kesehatan, ekonomi, serta sosial-budaya bagi negara-negara Pasifik Selatan yang dikunjungi. Tidak hanya itu, kehadiran KRI Dr. Wahidin Sudirohusodo-991 beserta tim Satgas Port Visit 2024 Southern Pacific TNI AL juga secara simbolis menunjukkan komitmen negara Republik Indonesia melalui TNI Angkatan Laut dalam menciptakan wilayah kawasan Pasifik Selatan yang aman, damai, dan makmur.