Menurut penuturan beliau T-50i adalah pesawat yang mudah dirawat dibanding pendahulunya Hawk MK-53, yang telah pensiun. Panel-panel kontrol dan penunjuk sensor semuanya telah terdigitalisasi bersamaan dengan sistem Fly by Wire, yang menjadi otak T-50i

Dari tanya-jawab, yang berlangsung selama 1 jam ini, diketahui pula bahwa setiap pesawat memiliki 2 kru tetap, yang bertugas merawat pesawat sebelum dan sesudah terbang. Ini belum termasuk kru dengan spesialisasi mengurus avionik, kaki-kaki dan ban, mesin, bahan bakar, hidrolik-pneumatik, dll.

Ringkasnya, untuk memindahkan dan mengoperasionalkan 2 pesawat, yang tampil di acara Air Force Base Open Day di Jogja, diperlukan 26 kru darat. Total menjadi 31 orang bersama 4 pilot dan 1 penerbang cadangan,

BACA JUGA :  Mengintip Armada Kapal Selam Korea Utara

Perbincangan seru kami terus berlanjut, lebih rinci membahas mesin F-404 dan rencana pemasangan radar. Sampai tiba-tiba ada pengunjung lain datang bertanya, dengan nada sinis, soal berapa usia TT-5007. Ujaran bersentimen negatif, yang muncul karena asumsi semua alutsista TNI berusia senja.

Dengan semangat berapi-api, saya dan kru pesawat menjawab bahwa si biru mencolok ini masih sangat muda. Baru setahun lebih keluar dari rahim Korean Aerospace Industry,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here