Boeing 737 Surveillance Skadron Udara 5. (www.airliners.net)
Boeing 737 Surveillance Skadron Udara 5. (www.airliners.net)

Tanpa bermaksud menghiperbolakan situasi, tapi kenyataan seperti ini bisa saja sewaktu-waktu kembali dihadapi Skadron 5. Namanya juga pesawat surveillance, operasional B737 sangat kental aroma intelijen. Badan-badan macam BAIS dan BIN, sangat akrab dengan sosok pesawat ini.

Skadron 5 yang berpangkalan di Lanud Hasanuddin, Ujung Pandang, menerima tiga Boeing B737-200 2X9 Surveiller untuk menggantikan Grumman UF-1 Albatioss. Pesawat berjulukan Camar Emas ini diberi registrasi AI-7301, AI-7302 dan AI-7303. Pengiriman pesawat yang dipesan April 1981 ini dilakukan secara maraton mulai dari 20 Mei 1982, 30 Juni 1983, dan 3 Oktober 1983. Dengan kekuatan tiga pesawat, berarti tiap pesawat harus melakukan pengintaian sepertiga wilayah Indonesia.
Tugas pokok Skadron 5 adalah, melakukan pengintaian udara strategis Eklusif Indonesia (ZEEI) dan jalur laut lintas damai. Informasi yang dihasilkan B737 sangat penting dalam masa perang dan damai. Kegiatan ekploitasi informasi dalam hubungannya dengan air power terdiri dari tiga hal. Yaitu informasi, reconnaissance, dan surveillance. Hubungan ketiga faktor ini dengan intelijen sangat erat.

1 COMMENT

  1. Sedih banget membaca Indonesia di paksa keluar dari wilayah udaranya sendiri.

    Di mana kedaulatan bangsa dan negara! Kok tidak kirim pesawat tempur atau majukan nota protes resmi dan publikasikan!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here