Hobbymiliter.com – Pada 22-23 Maret 2016, ribuan warga Timor Leste melakukan unjuk rasa menuntut perundingan ulang antara Timor Leste dan Australia terkait dengan batas laut Timor dan pengelolaan bersama sumber daya alam di laut.
Unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan di depan kantor Kedutaan Besar Australia di Dili ini, diikuti oleh ribuan warga Timor Leste yang terdiri dari para pegawai negeri sipil (PNS), siswa sekolah menengah atas (SMA), hingga lembaga swadaya masyarakat. Sehingga sempat membuat pemerintah di negara tersebut menjadi lumpuh total.
Para demonstran menuntut perundingan ulang terkait batas wilayah Laut Timor dengan pihak Australia. “Gerakan massa ini sebagai bagian untuk mendukung upaya diplomasi yang sedang dilakukan pemerintah Timor Leste yang diwakili Xanana Gusmão,” ujar Pelaksana Harian ACBN Nuno Corvelo Lolaran, Rabu, 23 Maret 2016.
Garis batas wilayah kelautan Australia di Laut Timor, dinilai pendemo terlalu masuk area kelautan Timor Leste atau tidak sesuai dengan hukum internasional terkait dengan batas laut territorial. Australia dinilai telah mengekspansi atau mengokupasi wilayah kelautan Timor Leste.
TNI Turun Tangan
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Tentara Nasional Indonesia pun menyiagakan dua batalyon (1.200 personel) untuk mengamankan wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste.
“Ada gejolak atau tidak kami tetap siaga untuk mengamankan wilayah perbatasan kedua negara,” ujar Perwira Korem 161 Wira Sakti Kupang, Kapten Ida Bagus Diana, Rabu, 23 Maret 2016.
Pengamanan di perbatasan, dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Dua batalyon yang siaga di perbatasan, dibagi lagi menjadi 2 sektor, Barat dan Timur. Untuk sektor Barat dijaga Armed 11 Kostrad, dan sektor Timur Yonif 725 Woroagi.
Dua batalyon ini, berjaga di empat kabupaten yang berbatasan dengan Timor Leste, yakni Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Kupang.
Perwira Korem 161 Wira Sakti Kupang tidak mau berkomentar soal unjuk rasa besar besaran di Dili. “Kami hanya monitor perkembangan di negara tetangga,” katanya.