Hobbymiliter.com – Program Angkatan Bersenjata AS yang kerap dianggap kontroversial, HAARP, memiliki potensi untuk menyebabkan kekeringan, kabut, serta mengganggu sistem komunikasi dan radar di negara-negara rivalnya. Demikian disampaikan oleh Anil Dave, Menteri Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Perubahan Iklim India.
Anil mengatakan High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP) yang dikembangkan oleh Amerika Serikat dapat menyebabkan pemanasan global. Saat berbicara dihadapan parlemen India, Anil menyebut HAARP sebagai “purwarupa alat pemanas ionosfer canggih dengan kekuatan super, yang mampu menyebabkan naiknya suhu Bumi.”
Menurut informasi dari situs web resmi Universitas Alaska, tempat dimana proyek HAARP terus dikembangkan, tertulis bahwa “Angkatan Udara AS telah membangun dan mengoperasikan fasilitas penelitian ionosfer berkelas internasional untuk (proyek) HAARP, berlokasi di Gakona, Alaska, sejak 1990 hingga 2013. Angkatan Udara (AS) dan Universitas (Alaska) sudah bernegosiasi soal sebuah perjanjian mengenai tanggung jawab akan fasilitas tersebut dan perlengkapannya. Tanggung jawab tersebut sudah diserahterimakan secara resmi kepada pihak universitas per 11 Agustus 2015.
Mengenai fungsi dari program persenjataan kontroversial tersebut, Anil Daeve menambahkan bahwa HAARP menembakkan sinar elektromagnetik yang dapat disetir dan difokuskan. Sinar ini ditujukan ke lapisan atmosfir atas (ionosfer).