Hobbymiliter.com – SITEP MASS SX-424, Sistem LRAD Untuk KRI Brawijaya-320. Setelah sebelumnya saya membahas tentang apa itu sistem Long Range Acoustic Device atau LRAD, serta menjelaskan mengenai sejarah singkat, cara kerja, fungsi atau kegunaan dan konsep gelaran sistem senjata tersebut pada platform kapal perang, kini ijinkan saya menghadirkan kepada anda semua, para pembaca yang budiman, salah satu perangkat sistem LRAD besutan perusahaan SITEP Italia, yang telah dipasang pada dua unit kapal perang jenis Frigate PPA Multi-purpose Combat Ship kelas Brawijaya yang akan segera memperkuat TNI Angkatan Laut. Penasaran seperti apa kelanjutannya, mari kita simak artikel berikut ini.

Sumber : HobbyMiliter, Istimewa.
Overview Singkat
Perangkat Multirole Acoustic Stabilized System atau disingkat MASS adalah suatu alat pertahanan diri multifungsi yang memberikan kemampuan kepada penggunanya baik instansi sipil penegak hukum maupun militer (baik unsur pasukan maupun unsur alutsista seperti kapal perang) untuk dapat mempertahankan diri dari ancaman bahaya serangan asimetris dengan menggunakan sistem penindakan Non Lethal. Sistem Multirole Acoustic Stabilized System atau MASS ini dapat digunakan sebagai sarana pertahanan/bela diri kapal pada berbagai operasi yang memungkinkan penindakan atas ancaman dilakukan menggunakan perangkat sistem senjata Non Lethal atau yang tidak mematikan.
Pertama kali diperkenalkan tahun 2023 pada ajang pameran International Maritime Defence Exhibition and Conference (IMDEX) di Singapura, MASS SX-424 merupakan salah satu varian terbaru dari lini produk MASS besutan perusahaan SITEP Italia. Mengusung beberapa keunggulan teknologi dan label produk “bebas ITAR” (aturan pengendalian ekspor produk senjata maupun teknologi militer buatan AS), MASS SX-424 secara umum dapat dikategorikan sebagai sistem senjata Non Lethal yang penjualan dan penggunaannya tidak terikat oleh kebijakan kontrol penggunaan teknologi militer AS serta bebas dari ancaman Embargo oleh Amerika Serikat.
Sistem MASS ini pada konteks penggunaan oleh Angkatan Laut dapat digunakan oleh pengawak kapal perang untuk menghalau serangan atau potensi ancaman dari aktor-aktor yang mencoba melakukan serangan terhadap kapal perang menggunakan speedboat, perahu, maupun kapal kecil. Secara singkat, dapat dijelaskan bahwa serangan-serangan asimetris tersebut dapat dihalau oleh kapal perang menggunakan peralatan MASS dimana perangkat ini dapat digunakan untuk menembakkan gelombang akustik intensitas tinggi yang membuat pendengaran menjadi terganggu (terasa sakit di telinga) dan atau sinar cahaya yang menyilaukan mata dan memaksa pelaku penyerangan untuk mengurungkan niatnya atau bahkan menyerah kepada awak kapal perang tersebut.

Sumber : HobbyMiliter, Istimewa.
Konfigurasi Sistem MASS SX-424
Sistem konfigurasi perangkat MASS SX-424 pada suatu kapal perang terdiri dari beberapa perangkat yang saling terhubung satu sama lain membentuk suatu sistem MASS itu sendiri. Jika dipasang secara penuh, maka sistem MASS SX-424 yang nantinya akan memperlengkapi KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321 ini akan terdiri dari beberapa komponen diantaranya yakni dua unit perangkat Pedestal atau External Unit yang terpasang di sisi Port & Starboard (lambung kiri dan lambung kanan) kapal, dua unit konsol kontrol/kendali (Control Console), serta 1 unit perangkat LAN Server opsional yang jika dipasang dapat memungkinkan sistem manajemen pertempuran atau Combat Management System mengambil kontrol/kendali langsung (bypass control) terhadap sistem MASS SX-424 jika dibutuhkan. Selain perangkat-perangkat tersebut, dapat ditambahkan pula perangkat layar monitor, keyboard, dan joystick pada LAN Server yang dapat memungkinkan perangkat tersebut menjadi konsol kontrol/kendali tambahan untuk salah satu maupun kedua unit Pedestal/External Unit dari sistem MASS tersebut.

Sumber : HobbyMiliter, Istimewa.
Pada sistem MASS SX-424 besutan SITEP Italia ini, terdapat beberapa perangkat yang diintegrasikan kedalam satu sistem pedestal, diantaranya yakni perangkat Acoustic Hailer (pemanggil/pemancar gelombang akustik/suara); Thermal Camera; Laser Range Finder; Laser Dazzler; Search Light atau lampu sorot untuk pencarian objek; serta perangkat Video Tracking Module dan sistem kendali remote yang terhubung ke konsol kontrol/kendali. Serangkaian perangkat ini kemudian dapat digunakan untuk berbagai misi mulai dari misi pencarian dan penyelamatan atau SAR, misi anti bajak laut atau anti-piracy, misi pertahanan diri kapal dari ancaman serangan asimetris, hingga dapat pula digunakan untuk membantu terciptanya keamanan di area pelabuhan tempat kapal perang yang memakai sistem MASS ini berlabuh. Perangkat pedestal dari sistem MASS ini sudah dilengkapi dengan Stabilizer sehingga pelacakan terhadap target atau sasaran serta penindakan dengan menembakkan gelombang akustik maupun sinar laser dapat dilakukan secara akurat.
Dipasang Melengkapi Kapal Perang Kelas Brawijaya?
Meski saat ini belum nampak kemunculan foto dokumentasi lebih jelas maupun lebih dekat, informasi yang kami terima dari sumber istimewa menyebut bahwa kedua kapal perang kelas Brawijaya, yakni KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321 telah diperlengkapi dengan sistem MASS SX-424 besutan SITEP Italia ini. Dengan dipasangnya perangkat Multirole Acoustic Stabilized System atau MASS pada kedua kapal tersebut, TNI Angkatan Laut resmi memasuki era baru dimana proses penindakan terhadap ancaman asimetris maupun ancaman non lethal dapat dilakukan dengan cara-cara yang lebih humanis tanpa harus menodongkan laras senjata.

Sumber : Fincantieri, Istimewa.
Dengan hadirnya sistem MASS pada kapal-kapal perang PPA kelas Brawijaya, otomatis TNI Angkatan Laut secara teknologi memiliki kesetaraan dan akan memiliki pengalaman penggunaan sistem senjata non-lethal mengejar ketertinggalan dari negara lain di kawasan Asia Tenggara seperti AL Singapura yang telah lebih dahulu menggunakan sistem LRAD pada kapal-kapal patroli Sentinel-class MSRV (Maritime Security and Response Vessels). Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa perlu dilakukan penyesuaian ulang atau re-adjustment pada doktrin penindakan dan pertempuran yang dimiliki dan digunakan oleh TNI Angkatan Laut khususnya dalam hal penindakan ancaman asimetris menggunakan unsur sistem senjata non-lethal baik pada gelaran Operasi Militer Perang/OMP maupun gelaran Operasi Militer Selain Perang/OMSP.