HobbyMiliter.com – Di setiap negara pasti ada sistem penyimpanan dan pendistribusian logistik strategis. Di Indonesia, hal ini dilakukan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan gudang-gudangnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Tujuan penyimpanan logistik ini sangat strategis terlebih jika negara dalam keadaan bahaya.
Di kota Samara, Russia, juga terdapat sebuah fasilitas infrastruktur bawah tanah raksasa yang berfungsi sebagai gudang pasokan logistik strategis. Fasilitas ini dibangun pada jaman Soviet. Tidak sekedar gudang belaka seperti di Indonesia, fasilitas bawah tanah ini dilengkapi dengan pengatur suhu agar pasokan logistik makanan yang disimpan didalamnya. Pada dasarnya, fasilitas ini adalah kulkas raksasa yang dapat menyimpan stok makanan dengan kapasitas equivalen dengan yang bisa diangkut 200 gerbong parcel PT KAI. Soviet pada dasarnya memang senang membangun bangunan yang gigantic :D.
Dari luar, fasilitas ini tidaklah tampak luar biasa. Bentuknya hanya bangunan bata merah yang berukuran biasa. Anda tidak akan tau bahwa bangunan ini merupakan fasilitas penyimpanan cadangan makanan strategis bagi penduduk kota Samara. Soviet sengaja membangun fasilitas bawah tanah dibawah bangunan ini dengan maksud, bilamana terjadi perang (misalnya dengan Amerika), bangunan ini akan tampak seperti bangunan sipil lainnya dan diharapkan tidak akan menjadi target sasaran bom musuh.
Jika kita berjalan ke belakang bangunan tersebut, barulah tampak hal yang aneh. Beberapa truk trailer 18 roda berjajar di docking untuk menurunkan muatan. Bagaimana mungkin sebuah bangunan kecil menampung muatan yang dihantar truk truk ini setiap harinya tanpa henti. Jawabannya ada di bawah tanah :D.
Aselinya fasilitas bawah tanah ini adalah sebuah tambang batu. Pada tahun 1939, tambangnya sudah tidak terpakai dan pemerintah mulai menggunakan ruangan ruangan bawah tanahnya untuk menyimpan ikan. Samara merupakan kota yang terletak di tepian sungai Volga, jadi cukup banyak tangkapan ikan yang diperoleh.
Kemudian setelah perang dunia II selesai, pemerintah Soviet mulai menggunakan ruangan ruangan bekas tambang ini sebagai bungker senjata dan amunisi. Berbagai senjata dan amunisi didatangkan dari seluruh penjuru Soviet untuk nantinya digunakan untuk mempersenjatai pasukan cadangan ketika keadaan darurat terjadi.
Barulah mulai tahun 1958, ketika ketegangan nuklir meningkat antara Soviet dengan seterunya Amerika Serikat meningkat, Soviet mulai merubah peruntukan fasilitas gudang amunisi bawah tanah ini menjadi fasilitas penyimpanan stok cadangan makanan bagi keadaan darurat.
Seluruh senjata dan amunisi dikeluarkan dan dipindahkan ke tempat lain. Lalu seluruh ruangan dibersihkan dan direnovasi untuk menerima stok makanan pertama.