Untuk melakukan simulasi teknik penembakan baik air to ground dan air to air digunakan Tactical Control Computer yang merupakan bagian dari sistem pengoperasian komputer instruktur terletak di lantai dua secara terpisah. Dari tempat ini instruktur melakukan komunikasi dan pemanduan terhadap pilot yang ada di dalam kokpit.

Instruktur melihat tampilan pesawat yang dikendalikan pilot melalui komputer di hadapannya. Bagi penerbang yunior, biasanya, yang diberikan adalah pengenalan terbang menggunakan pesawat generasi keempat ini. Diantaranya general flight I, II, dan instrument flight ke beberapa lanud di Pulau Jawa.

Untuk penerbang senior, penggunaan simulator F-16 lebih kepada kesempatan untuk mengasah keterampilan manuver aerobatik maupun penguasaan teknik pertempuran udara. Untuk keperluan ini berbagai program simulasi tempur diinstali dalam komputer simulator. Termasuk di dalamnya adalah pertempuran dengan beberapa jenis pesawat tempur canggih lainnya baik yang dibuat AS sendiri maupun buatan Russia.

BACA JUGA :  Latihan Bersama Hercules-2 Di Mesir Resmi Dimulai

Simulasi Pesawat Tempur Melawan Bandit

Ketika ditampilkan di layar komputer, diantaranya muncul pilihan F-16 vs MiG-21 Fishbed, MiG-23 Flogger, MiG-29 Fulcrum, dan Su-27 Flanker. Sedang dengan pesawat AS, antara lain F-16 vs F-16, F/A-18 Hornet, dan F-15 Eagle. Sementara wakil Eropa Barat antara lain adalah pembom tempur Mirage-2005 yang sekelas dengan F-16. Pilihan bertempur pun tidak hanya sebatas dengan satu pesawat musuh melainkan bisa dengan beberapa pesawat. Misi penghancuran target-target darat juga disediakan. Yakni pemboman areal fixed target maupun sasaran bergerak seperti tank, frigate, dan patrol boat. Untuk melengkapi kegunaan simulator, juga disediakan simulasi air refuelling baik pada kondisi siang maupun malam hari, walau hingga kini kita belum punya pesawat tanker yang mempunyai kapabilitas melakukan aerial refueling ke F-16. Itulah kemampuan simulator Pesawat Tempur F-16 TNI AU.

BACA JUGA :  Galeri Foto Patroli TNI di Perbatasan Papua

Penggunaan setting dari medan pertempuran juga dimasukkan dalam komputer. Dalam sebuah video militer yang dibuat Aviation Week & Space Technology bahkan bisa disaksikan bagaimana para penerbang AS, sebelum turun dalam Perang Teluk 1991, digembleng melakukan simulasi pertempuran melawan kekuatan Irak dengan lanskap padang pasir dan basis-basis penting pertahanan Irak. Tidak heran bila kemudian AS dan sekutunya berhasil menaklukan Irak.

Sebagaimana diketahui, terbang dengan pesawat tempur modern beda halnya dengan mengendalikan pesawat berteknologi manual. Semua data sudah tersaji dalam layar komputer. Maka penerbang tempur di sini lebih berperan sebagai manajer untuk dirinya: Bagaimana ia harus memilih dan mengambil keputusan yang jitu dari data-data yang sudah ditampilkan komputer.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here