Ketika Rudal Panggul IGLA-S Rusia Berhasil Merontokkan Rudal Jelajah Musuh – HobbyMiliter.com. Menurut sebuah laporan dari Moscow yang dilansir oleh media online Rusia Tass.com, pasukan Rusia yang dipersenjatai rudal panggul (MANPAD) IGLA-S telah berhasil melindungi kolom formasi sistem pertahanan anti serangan udara BUK dari serangan rudal jelajah dari negara musuh di wilayah Astrakhan bagian Selatan, Rusia.
Skenario ini terjadi dalam sebuah latihan militer yang dilakukan oleh unit pertahanan setempat. Pejabat pertahanan setempat mengatakan “Dalam latihan yang dilakukan, negara musuh melakukan serangan rudal jelajah terhadap barisan formasi sistem pertahanan udara BUK-M2 yang sedang dalam bergerak ke area pergelaran.
Setelah radar pasukan mendeteksi adanya target udara berukuran kecil, suatu regu bersenjata rudal IGLA-S yang menyertai formasi sukses menghancurkan rudal jelajah tersebut, yang pada akhirnya mencegah serangan udara musuh.”

Latihan militer yang diselenggarakan di wilayah Astrakhan Selatan, Rusia bagian selatan ini melibatkan sekitar 500 tentara dan lebih dari 80 item alutsista.
Menurut data yang didapat dari BUMN exportir senjata Rusia, Rosoboronexport, rudal panggul anti pesawat IGLA-S adalah rudal panggul generasi terbaru dari Rusia. Rudal ini merupakan penerus dari rudal panggul Igla dan memiliki combat efficiency 2 hingga 5 kali lipat dari pendahulunya.
Efisiensi dalam pertempuran yang berkali kali lipat ini didapat dengan mempercanggih sensor dan rudal, terutama ketika digunakan dalam menghadapi target ukuran kecil seperti rudal jelajah dan drone atau pesawat tanpa awak.
Rudal panggul anti pesawat IGLA-S memiliki jarak tembak efektif sekitar 6 Km dan ketinggian maksimum 3.5 Km.

Di wilayah Asia Tenggara, tercatat Singapura dan Vietnam merupakan negara yang mengoperasikan rudal SHORAD buatan Rusia ini. Konon, khusus Singapura juga mendapatkan lisensi rudal IGLA ini sebanyak 1000 rudal untuk dibuat di dalam negeri Singapura.
Singapura juga berhasil mengintegrasikan rudal IGLA buatan Rusia (yang dilisensi Singapura) dengan ranpur APC M113 buatan Amerika dan sistem sensor & kendali tembak buatan Singapura sendiri sebagai bagian dari kemandirian alutsistanya.
Di Indonesia, TNI AL masih menggunakan nenek moyang rudal panggul anti pesawat IGLA ini yaitu rudal Strella. Rudal yang dibeli berbarengan dengan 16 kapal perang eks Jerman Timur ini sebenarnya sudah expired lama, namun sebagian berhasil di refurbish dan diberi nama rudal AL-1.
Ga perlu truk patsir, s series, atau patriot untuk menangkal rudal jelajah. MANPADS aja cukup…. MANPADS STROOONG ?
???
Indonesia jangan mau kalah ama spore!!
Spore bisa buat alutsitanya sndiri dg kawin silang tekno rusia ama tekno amrik… indonesia harus bisa kawin silang tekno juga!!
AYO INDONESIA… JADILAH YANG NOMOR 1 DI ASIA TENGGARA, MERDEKAAA !!! ??
Perlu juga Indonesia mbuat modifikasi IGLA-S dari rusia di modifkasi dengan sensor jarak tak terbatas(unlimited view) tradisional dari banten…yakin mesti huebat tak tertandingi karena ini adalah tehnologi spiritual tingkat tinggi.Senjata itu diberi nama IGLA-DEBUS.