USAF Uji Coba Integrasi Prototype Rudal Hypersonic Amerika dengan Bomber B-52 – HobbyMiliter.com. Ternyata, bukan hanya Rusia dan China saja yang tengah mengembangkan rudal hypersonic. Amerika saat ini juga sedang mengembangkan rudal hypersonicnya sendiri. Bahkan, saat ini rudal tersebut sudah nampak bentuk prototypenya, menandakan bahwa pengembangannya dimulai sudah sejak lama, walaupun secara rahasia dan tanpa publisitas.
Rudal yang sudah diberi kode AGM-183A Air-Launched Rapid Response Weapon atau ARRW tersebut merupakan salah satu dari tiga senjata hypersonic yang memperoleh pendanaan senat bagi pengembangannya.

Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) telah melakukan uji coba integrasi rudal hypersonic Amerika AGM-183A ARRW dengan bomber gaek B-52H. Uji coba tersebut dilakukan pada 12 Juni 2019 yang lalu di Edwards Air Force Base di gurun Mojave California. Pangkalan Udara Edwards memang dikenal sebagai tempat uji coba pesawat dan senjata senjata rahasia milih Amerika sejak akhir 1950-an.
Dalam uji coba integrasi antara rudal hypersonic dengan bomber penggotongnya ini, rudal tidak dilengkapi dengan hulu ledak apapun dan tidak ditembakkan. Uji coba dilakukan untuk melakukan validasi integrasi sistem antara sensor yang berada didalam rudal dengan antarmuka penembakan yang ada didalam pesawat.

Selain itu, uji coba juga dilakukan untuk mencari tau sejauh mana drag dari rudal mempengaruhi pesawat dan penerbangannya. Juga mencari tau sejauh mana vibrasi yang dihasilkan oleh rudal yang menempel di pylon dalam penerbangannya sebelum peluncurannya dan efeknya ke pesawat dan sistem penunjangnya.
Rudal AGM-183A ARRW atau sering dilafalkan sebagai “Arrow” ini, dirancang untuk mempunyai kecepatan lebih dari 20 kecepatan suara. Untuk mencapai kecepatan tersebut, pertama rudal diluncurkan dari pylon maupun dari revolver yang berada didalam bomb bay. Kemudian, mesin akan menyala dan melesat hingga kecepatan 20 kali kecepatan suara. Dengan kecepatan sangat tinggi tersebut, rudal tersebut sangatlah sulit untuk dicegat oleh sistem pencegat yang saat ini ada.
Diharapkan, dengan percepatan program yang diamanatkan senat terutama dengan penyediaan anggaran penelitian dan pengembangan secara khusus, diharapkan rudal tersebut sudah dapat mulai diproduksi di tahun 2022 nanti.
buru perang sihh
Gitu aja pake nglarang negara lain ngembangin rudal….dsar munafik…