Rudal Kalibr Rusia, Rudal Jelajah Pesaing Rudal Tomahawk Amerika – HobbyMiliter.com – Sejak kemunculannya pertama kali di awal 1990-an, Amerika Serikat telah meluncurkan ratusan rudal jelajah Tomahawk dari kapal perang dan kapal selam untuk menyerang sasaran di Timur Tengah, Afrika Utara, bekas Yugoslavia dan Afghanistan, dimana mana.
Rudal dengan kecepatan sekitar nyaris 900 kilometer per jam — kira-kira kecepatan sebuah pesawat terbang — di ketinggian rendah, Tomahawks dapat menyerang target di jarak lebih dari 2500 kilometer jauhnya. Kalau diluncurkan dari Sabang, maka rudal jelajah Tomahawk bisa menghancurkan target di Surabaya, atau Hanoi, atau Colombo. Jauh.
Hal ini menjadikan rudal jelajah menjadi alat penghancur yang populer, walau meski mahal, namun bisa menghancurkan sasaran tanpa membahayakan pasukan AS. Tinggal dihitung saja dari data intelijen, berapa kapabilitas pertahanan udara lawan, kemudian dikirim saturasi rudal jelajah yang jumlahnya melebihi toleransi yang bisa ditangkal sistem pertahanan lawan.
Itulah yang dilakukan Amerika Serikat ketika mengirim 66 Tomahawk (dan sekian rudal lain hingga total 103 rudal) sekedar untuk menghancurkan 3 buah sasaran di Suriah, 14 April 2018. Sistem pertahanan udara Suriah yang berupa Pantsir dan BUK sampai kehabisan rudal menangkal serangan rudal yang bertubi tubi ini. Laporan pemerintah Rusia, Suriah berhasil mencegat 70-an rudal. Karena sistem pertahanan Suriah kewalahan, seluruh target yang diincar berhasil dihancurkan rata dengan tanah, tanpa ada korban pada tentara penyerang. Mahal memang, tapi efektif.
Namun tampaknya saat ini, bukan cuma Amerika Serikat dan Inggris saja (Inggris juga negara yang memiliki sejumlah Tomahawk) yang mempunyai kapabilitas meluncurkan rudal jelajah jarak jauh semacam rudal Tomahawk ini.
Pada tanggal 7 Oktober 2015, kapal fregat Dagestan dari kelas Gepard Angkatan Laut Rusia bersama dengan tiga korvet kelas Buyan lainnya yang berlayar di Laut Kaspia menembakkan 26 rudal jelajah Kalibr dari VLS mereka. Rudal sepanjang sembilan meter itu terbang 1500 kilometer melewati ruang udara diatas wilayah Iran dan Irak sebelum akhirnya menghantam sebelas sasaran berbeda di Suriah. Sasaran sasaran tersebut merupakan target target militer lawan pemerintah Suriah, ISIS dan pemberontak Suriah sekaligus.
Bismillah, mohon rudal kalibr diakuisisi agar sistem arhanud kita kuat,jangan sekali tempo andalkan SHORAD,kecuali dikawal dengan buk.m.3,rudal neptune,bila amerika tidak memberikan rudal patriot,gunakan saja rudal eropa timur.