Ekranoplan KM, Si Monster Laut Kaspia – HobbyMiliter.com – Apa kabar pembaca yang budiman? Jumpa lagi bersama HobbyMiliter. Kami harap para pembaca yang budiman sehat selalu dan tetap semangat dalam kondisi pandemi COVID-19 ini yang masih belum berlalu. Kali ini, HobbyMiliter akan menghadirkan kepada anda semua, para pembaca yang budiman, kisah tentang Ekranoplan KM, Si Monster Laut Kaspia.
Sejarah Singkat Ekranoplan
Ekranoplan KM merupakan sebuah proyek pengembangan kendaraan Ground Effect Vehicle atau biasa disingkat GEV. GEV merupakan jenis kendaraan yang unik, memiliki bentuk dan karakteristik fisik yang mirip dengan pesawat terbang, namun GEV tidak diklasifikasikan kedalam jenis pesawat terbang. Meski demikian, kendaraan GEV mampu terbang pada ketinggian 4 hingga 5 meter dari permukaan lintasannya. Alutsista dikabarkan mampu terbang hingga 20 meter diatas permukaan lintasannya. Istilah Ekranoplan berasal dari bahasa Rusia yang terdiri dari dua kata, Ekran yang berarti Screen dalam bahasa Inggris, dan Plan yang berarti Plan dalam bahasa Inggris.
Ekranoplan KM sendiri merupakan produk dari program riset Uni Soviet yang mencoba memanfaatkan potensi dari kendaraan GEV untuk tujuan taktis dan strategis militernya. Banyak literatur paska Perang Dingin menyebut bahwa program riset ini mulai dilaksanakan Uni Soviet pada era 1960an. Namun, sebuah jurnal intelijen rilisan Central Inteligence Agency atau CIA justru menyebut bahwa program riset atas kendaraan GEV ini sebenarnya sudah dimulai dari era 1950 an. Dari kajian – kajian teknis dan serangkaian proposal, barulah pada tahun 1960an riset atas kendaraan GEV secara khusus untuk kebutuhan taktis dan strategis militer Uni Soviet mulai menampakkan wujud purwarupanya.
Sumber : Wikipedia
Pada tahun 1963, mulai dilakukan pekerjaan untuk membangun Ekranoplan KM. Purwarupa pertama dari KM diluncurkan pada bulan Maret tahun 1966. Purwarupa yang dibuat di galangan Volga (Krasnoye Sormovo) yang berada di dekat kota Gor’kiy (Kini berubah nama menjadi Nizhny Novgorod) kemudian segera dipindahkan ke lokasi pengujian yakni Danau Laut Kaspia.
Proses pemindahannya pun dilakukan secara hati-hati dan sembunyi-sembunyi, kargo purwarupa Ekranoplan KM ditutupi dengan tabir penutup yang diberi kamuflase, dan pergerakan untuk memindahkan Ekranoplan hanya dilakukan pada malam hari. Penerbangan perdana Ekranoplan KM dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 1966.
Satelit mata-mata milik AS mulai mendeteksi keberadaan purwarupa Ekranoplan KM pada medio tahun 1968 dimana hasil foto satelit mata-mata AS menunjukkan sebuah kendaraan yang mirip bentuknya dengan sebuah pesawat pembom sedang berada di area sekitar Danau Laut Kaspia. Penandaan “KM” kemudian tanda bendera Angkatan Laut Uni Soviet menjadi satu-satunya informasi yang berhasil dideteksi oleh AS kala itu.
Ekranoplan KM tidak banyak digunakan sebagai sarana penunjang kegiatan militer Uni Soviet. Alutsista ini justru lebih banyak menghabiskan masa dinas efektifnya dengan serangkaian kegiatan pengujian. Berdinas selama 15 tahun, akhir kiprah Ekranoplan KM sayangnya harus diakhiri dengan insiden kecelakaan yang terjadi pada tahun 1980.
Sumber : Sergey Komissarov
Asal Muasal Nama Caspian Monster
Mungkin banyak dari kita yang mengenal Ekranoplan sebagai The Caspian Sea Monster atau Monster Laut Kaspia. Nah tahukah anda darimana asal muasal nama tersebut? Ada dua versi cerita dibalik penamaan Ekranoplan sebagai The Caspian Sea Monster. Versi pertama adalah penamaan yang tertulis pada artikel di situs Wikipedia yang menyebut bahwa penamaan KM sebagai Caspian Monster merujuk pada penandaan awal yang tertulis pada badan kendaraan GEV tersebut yakni tulisan “KM” yang belakangan diketahui bahwa KM dalam penandaan tersebut merupakan kependekan dari “Korabl’ Maket” atau “Prototype Ship”.
Versi kedua adalah penamaan dari CIA, dimana CIA sendiri rupanya menjuluki Ekranoplan KM sebagai Caspian Monster bukan karena adanya penandaan atau marking KM pada kendaraan GEV tersebut, melainkan karena dua hal. Pertama, tempat pelaksanaan pengujian purwarupa kendaraan GEV ini yakni di wilayah Danau Laut Kaspia (Caspian Sea) dan yang kedua, karena bentuk dan kenampakan fisiknya yang cukup unik bagi kalangan intelijen barat waktu itu. Bentuk fisik yang aneh dan ukuran yang begitu besar untuk sebuah “pesawat” menjadikan sosok Ekranoplan seperti Monster.
Meski julukan Caspian Monster awalnya banyak disebut dalam literatur Barat, nama julukan ini kemudian juga digunakan oleh beberapa jurnalis Rusia dikemudian hari untuk menyebut Ekranoplan KM “Kaspeeyskiy’ Monstr”.
Sumber : Sergey Komissarov
Karir The Caspian Sea Monster
Karir The Caspian Sea Monster dalam masa dinasnya di Angkatan Laut Uni Soviet terbilang cukup singkat. Meski tidak pernah terlibat dalam berbagai konflik atau insiden “gesekan” antara militer Uni Soviet dan militer NATO, kendaraan GEV buatan Uni Soviet ini terbilang cukup sering melakukan misi penerbangan. Hal ini karena Ekranoplan KM, sesuai namanya, “Korabl’ Maket” atau “Prototype Ship” merupakan kendaraan GEV yang dibangun sebagai platform uji coba konsep penggunaan, taktik operasi, dan pendalaman potensi militer dari aplikasi teori GEV pada penggunaan militer.
Masa dinas si Monster Laut Kaspia ini tidak terlalu lama, hanya 15 tahun saja. Militer Uni Soviet begitu menaruh perhatian terhadap riset kendaraan GEV karena bagi mereka, kendaraan GEV dapat digunakan untuk kegunaan operasi militer perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP). Apalagi, pada saat itu, teori GEV tergolong unik dan pnelitian serta penerapannya di dunia Barat sendiri juga masih tergolong jarang. Tentu, pada masa Perang Dingin, Uni Soviet dan Amerika Serikat berlomba untuk menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meyakinkan warga negaranya sekaligus juga khalayak internasional bahwa negara merekalah yang paling hebat.
Dari sisi OMP (Operasi Militer Perang), Ekranoplan KM menurut pihak Soviet dapat digunakan sebagai wahana pengangkut pasukan dan peralatan tempur untuk mendukung konsep operasi amfibi. Selain itu, Ekranoplan juga didesain untuk dapat dipersenjatai dengan peluru kendali / rudal. Kemampuan ini nyatanya baru dapat dibuktikan pada Lun Class Ekranoplan. Untuk artikel mengenai Lun Class Ekranoplan akan kami bahas secara terpisah.
Sedangkan untuk tujuan OMSP (Operasi Militer Selain Perang), Uni Soviet berpendapat bahwa konsep kendaraan GEV berukuran besar seperti Ekranoplan dapat digunakan sebagai kendaraan Search and Rescue (SAR), medis militer, dan fasilitas medis amfibi. Konsep Ekranoplan sebagai kendaraan GEV untuk kebutuhan medis dan pertolongan pertama sebenarnya nyaris direalisasikan oleh Uni Soviet melalui Spasatel, sebuah kendaraan GEV Ekranoplan yang bentuk fisiknya mirip dengan Lun Class. Namun belakangan akibat adanya krisis ekonomi yang berujung pada runtuhnya Uni Soviet, proyek Spasatel terpaksa dihentikan pengerjaannya.
Kendaraan GEV buatan Uni Soviet tersebut sayangnya harus mengalami nasib tragis, pada tahun 1980, terjadi sebuah kecelakaan akibat kesalahan pilot Ekranoplan KM. Akibat kecelakaan ini, Ekranoplan KM rusak parah dan selama 7 hari dibiarkan terapung sebelum akhirnya tenggelam kedalam Danau Laut Kaspia. Uni Soviet memandang upaya penyelamatan dan perbaikan Ekranoplan KM saat itu sebagai sesuatu yang “tidak ekonomis”. Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini namun satu-satunya unit Ekranoplan KM yang dimiliki Uni Soviet saat itu tenggelam.
Sumber : Sergey Komissarov
Spesifikasi Teknis Ekranoplan KM
Panjang total : 92 meter
Rentang sayap utama : 37,6 meter
Rentang sayap stabilizer ekor : 37 meter
Tinggi total : 21,8 meter
Bobot kosong : 240 ton
Bobot maksimal lepas landas (MTOW) :544 ton
Mesin penggerak : 10 x Dobrynin VD-7 Turbojet dengan daya dorong masing-masing unit 127,53 kN
Kecepatan maksimal : 500 km/jam
Kecepatan jelajah : 430 km/jam
Jarak jangkau operasional : 1.500 km
Ketinggian penerbangan maksimal : 14 meter diatas permukaan laut
Tinggi gelombang laut maksimal yang bisa dilewati : 1,2 meter
Penutup
Hadirnya Ekranoplan KM mampu membawa Uni Soviet menguasai penerapan / aplikasi teori GEV dalam teknologi industri strategisnya dan juga teknologi militernya. Meski berakhir dengan tragis dalam sebuah kecelakaan, konsep desain kendaraan GEV kebanggaan Uni Soviet tersebut nantinya menjadi basis pengembangan Lun Class Ekranoplan yang dapat digunakan Soviet sebagai aset taktis-strategis mereka dalam meluncurkan rudal jelajah anti kapal perang permukaan. Program riset ini mengajarkan kita tentang penting dan mahalnya proses penelitian riset teknologi militer yang berkelanjutan untuk dapat memenuhi kebutuhan alutsista dalam negeri.