Dikonversi Menjadi Kapal Suplai Militer
Pada tahun 1938, pemerintah Belanda memutuskan untuk mengkonversi CS Zuiderkruis menjadi sebuah kapal suplai militer. Proses konversi dilakukan di Surabaya dan pada tahun 1939 kapal tersebut telah selesai menjalani proses konversi menjadi sebuah kapal suplai militer. Kemudian, kapal tersebut berpindah tugas dari sebelumnya menjadi bagian dari Angkatan Laut Pemerintah Kolonial Hindia Belanda menjadi bertugas dibawah Angkatan Laut Kerajaan Belanda langsung. CS Zuiderkruis kemudian menjadi kapal suplai untuk memenuhi kebutuhan armada Angkatan Laut Kerajaan Belanda, khususnya membantu proses re-suplai kapal selam milik AL Belanda. Zuiderkruis berubah dari yang sebelumnya merupakan kapal kabel yang mampu melakukan survey hidrografi kelautan, menjadi sebuah kapal depot suplai yang mampu melakukan bekal ulang pada armada kapal selam dan kapal perang serta pesawat terbang amfibi milik Angkatan Laut Kerajaan Belanda.
Melarikan Diri Dari Jawa
Pada hari-hari pertama Pertempuran Laut Jawa, tepatnya pada tanggal 28 Februari 1942, Zuiderkruis berangkat dari Cilacap menuju ke Trincomalee, Sri Lanka untuk melarikan diri dari kejaran armada invasi Angkatan Laut Jepang. Setibanya di Trincomalee Zuiderkruis langsung bertugas membantu armada Timur Angkatan Laut Inggris (Royal Navy British Eastern Fleet).
Dalam penugasannya sebagai kapal suplai militer bersama armada Timur Angkatan Laut Inggris, Zuiderkruis lebih banyak menjalankan fungsi sebagai kapal angkut bahan bakar dan juga amunisi guna membantu bekal ulang kapal selam dan kapal perang milik Angkatan Laut Inggris yang bertugas di armada Timur. Zuiderkruis juga pernah membantu memberi pertolongan kepada awak kapal tanker milik Inggris bernama MT British Loyalty yang diserang pada tanggal 9 Maret 1944 oleh kapal selam midget milik Jepang.
Kembali Ke Jawa
Setelah Perang Dunia II berakhir tepatnya pada bulan Oktober 1945, Zuiderkruis kembali ke wilayah penugasan awalnya di Hindia Belanda, yang telah memproklamirkan kemerdekaannya sebagai negara Indonesia. Di Jawa kapal ini kemudian diserahkan kembali ke organisasi Biro Otoritas Maritim Pemerintah Kolonial Hindia Belanda yang sebelumnya vakum karena Perang Dunia II. Pada tahun 1947 hingga 1948, kapal ini dikonversi kembali menjadi sebuah kapal survey hidrografi kelautan. Dalam masa dinasnya sebagai sebuah kapal survey hidrografi kelautan, Zuiderkruis hanya berdinas selama dua tahun untuk kemudian diserahkan ke pemerintah Indonesia pada tahun 1950 pasca bubarnya Republik Indonesia Serikat atau RIS.