Hobbymiliter.com – PMC, Cara China Meningkatkan Pengaruhnya Di Afrika. Salah satu grup media daring asal India, The Economic Times menyebut bahwa kehadiran Perusahaan Militer Privat atau Private Military Company (disingkat PMC) asal China dapat meningkatkan pengaruh Beijing di kawasan benua Afrika. Dalam sebuah artikel yang dipublikasi pada tanggal 13 Juni 2022 yang lalu, The Economic Times menyebut bahwa China telah menggunakan Perusahaan Militer Privat sebagai salah satu upaya strategi untuk mempertahankan kehadiran militer mereka secara diam – diam di benua Afrika tersebut sembari berupaya untuk tidak terlihat sebagai kekuatan kolonial baru di kontinen tersebut.
Seperti kita ketahui, China merupakan salah satu negara investor yang memberikan investasi besar – besaran kepada negara-negara di benua Afrika. Melalui inisiatif sabuk dan jalur sutera alias program Belt and Road Initiative yang mulai digagas pada tahun 2013 China mulai memperluas kehadiran dan pengaruhnya pada kondisi geopolitik di benua Afrika tersebut. Selain memberikan investasi secara ekonomi melalui gelontoran dana segar dan proyek kerjasama pembangunan infrastruktur, program Belt and Road Initiative juga memungkinkan China menempatkan hampir satu juta warga nya untuk bertugas di Afrika dalam berbagai proyek yang berhasil diperoleh dari berbagai Kerjasama antara China dengan berbagai negara di benua Afrika.
Lalu bagaimana China menggunakan PMC sebagai upaya meningkatkan kehadiran dan pengaruh militer – politiknya di wilayah benua hitam tersebut? Jawabannya sangat sederhana, atas alasan keamanan dan keselamatan warga negara, serta aset – aset milik perusahaan China yang digunakan di Afrika pada berbagai proyek, serta adanya ancaman bajak laut atas kapal – kapal kargo milik China yang sedang berlayar di perairan sepanjang pantai Afrika, Perusahaan Militer Privat atau PMC dapat digunakan jasanya oleh para pemilik perusahaan China yang banyak melakukan transaksi bisnis – kargo skala besar di wilayah benua Afrika. Darisinilah, China dapat mempengaruhi kondisi geopolitik dan keamanan wilayah di benua tersebut dengan menempatkan banyak perusahaan PMC dan tenaga personel nya di wilayah Afrika, yang boleh jadi dapat digunakan pula jasa nya oleh para politisi di wilayah benua tersebut guna melindungi diri mereka dari ancaman konflik – konflik politik.
Sebagai tambahan informasi, berdasar pada laporan Kementerian Pertahanan AS pada 2021, China disebut-sebut “tengah mempertimbangkan” untuk membangun instalasi militer / markas militer di beberapa negara di Afrika termasuk diantaranya Angola, Kenya, Namibia dan Tanzania, guna memperluas pengaruh dan kehadiran kekuatan militer mereka di benua Afrika. Tidak hanya itu, China juga telah memiliki dan menggunakan sebuah pangkalan militer di Djibouti, dimana mereka telah menempatkan 1.000 hingga 2.000 personel Angkatan Laut Pembebasan Rakyat China (People’s Liberation Army-Navy atau disingkat PLAN) di markas yang oleh China lebih sering disebut sebagai “naval support facility” itu.