Awal Mula Konflik Palestina dan Israel – HobbyMiliter.com – Ketika membicarakan tentang konflik Palestina dan Israel pastinya tidak akan ada habisnya. Dan jika kamu sedang memantau perkembangan konflik Palestina dan Israel kamu harus mengetahui terlebih dahulu tentang awal mula konflik Palestina dan Israel ini dimulai.
Awal Mula Konflik Palestina dan Israel
Momen kruasial terjadinya konflik antara negara Palestina dan negara Israel terjadi saat negara Israel melakukan deklarasi kemerdekaan secara sepihak tanpa mendapatkan persetujuan dari negara-negara Arab.
Tetapi sebelum melihat bagaimana negara Israel bisa mendeklarasikan kemerdekaan dan mulai terjadi konflik. Dalam catatan yang terdapat di Alkitab dan bukti arkeolog menunjukan bahwa orang Yahudi menaklukan dan mulai menetap di tanah Palestina. Yang di dalam Alkitab dikenal dengan nama tanah Kanaan, selama abad ketiga belas sebelum era Kristen masuk.
Para Yahudi juga mngklaim bahwa mereka tidak hanya mencerminkan sejarah nasional orang Yahudi, tetapi kemerdekaan tersebut dijalankan karena janji Tuhan suatu hari akan mengembalikan orang-orang Yahudi ke Eretz Yisrael, artinya tanah Israel yang bersejarah.
Sedangkan, warga Palestina bersikeras mengklaim bahwa mereka merupakan penduduk asli dari negara tersebut sehingga memiliki hal politik atas wilayah Palestina. Kedua landasan tersebut menjadi kedua negara tersebut saling mengklaim wilayah.
Sejarah Awal Terbentuknya Negara Bernama Israel
Awal terbentuknya negara Israel saat terjadi migrasi kaum yahudi dari Eropa saat terjadi paham anti-semitisme yang membuat kaum yahudi bermigrasi ke wilayah Palestina. Dan peristiwa tersebut mendapat dukungan dari Inggris dan negara-negera Eropa.
Di tahun 1917 Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour yang berisi dukungan Inggris kepada Yahudi agar mendapatkan kediaman nasional di tanah Palestina. Tetapi Inggris juga menekankan peringatan tidak bolh melakukan apapun yang bisa merugikan hak sipil dan komunitas dari non Yahudi yang ada di negara tersebut.
Kemudian di tahun 1922 Inggris mengeluarkan white paper yang menjelaskan bahwa wilayah tersebut adalah palestina dan masih ambigu tentang yang dimaksudkan dengan kediaman nasional untuk warga Yahudi.
Kaum Yahudi pada saat itu, menuntut tanah untuk Yahudi seperti yang dijelaskan dalam Kitab, tetapi negara-negara Arab menyatakan bahwa tanah tersebut milik Palestina. Kemudian di tahun 1930, Inggris mulai teralihkan karena terjadi perang di Eropa.
Inggris lebih mengidentifikasikan dukungan negara-negara Arap untuk menghadapi perang melawan Jermn yang lebih penting dibandngkan mempertahankan komitmen pada minoritas Yahudi. Di tahun 1939, Inggris membuat white paper baru yang membalikan rencana partisi dengan menghancurkan harapan zionis. Karena Inggris ingin mendapatkan dukungan negara-negara Arab di Perang Dunia II. Inggris menyatakan bahwa bukan bagian dari kebijakan mereka yang seharusnya Palestina menjadi negara Yahudi.
Dengan hal tersebut yang bertentangan dengan kewajiban mereka kepada bangsa arap di bawah Mandat, serta jaminan yang diberikan bangsa Arap di masalalu. Terlepas dari kebijakan ini, sebagian besar organisasi Zionis melakuukan gencatan senjata untuk melawan otoritas Madnat dan membantu Inggris dan sekutu untuk melawan Hitler di negara Jerman.
Banyak orang Yahudi dari Palestina bertempur besama Inggris dan mendapatkan pengalaman militer selama perang. Dengan kemenangan Sekutu, muncul kesadaran akan kehancuran Holocaust dan Zionis bertekad untuk mendirikan negara Yahudi. Dengan kemampuan militer yang telah dimiliki Yahudi mulai menyerang Inggris dan Arab.
Pada tahun 1947, PBB kemudian menengahi situasi yang memanas ini dengan membuat Resolusi 181. Isi dari resolusi ini adalah pembagian wilayah Palestina menjadi dua bagian. Tetapi Palestina yang diwakili Komite Tinggi Arap menolak kebijakan dari Resolusi 181. Liga Arap kemudian mengumumkan bahwa rencana partisi wilayah tersebut ilegal dan memberikan ancaman kekerasan jika resolusi tersebut benar-benar diterapkan.
Kemerdekaan Israel
Karena mendapatkan legimitasi yang ditawarkan partisi oleh perencanaan PBB, Zionis akhirnya menyatakan bahwa wilayah Palestina merupakan negara bagian yang merdeka di tanggal 14 Mei 1948 dan menamai negaranya dengan nama Israel.
Kemudian Amerika Serikat dan Uni Soviet pasca perang segera mengakui negara bagian baru tersebut. Karena kedua negara tersebut memiliki kepentingan strategis dalam dukungan kepada kemerdekaan Israel. Dan adanya dukungan dua negara adidaya tersebut membuat legitimasi internasional tersebut jadi berlaku secara resmi.
Terjadinya Kemerdekaan Isral tersebut menjadi awal mula konflik Palestina Israel. Sehari setelah deklarasi kemerdekaan Israel, pasukan Arab menginvasi negara baru dengan meluncurkan perang besar kepada Israel.
Invasi yang dilancarkan pada 15 Mei 1948 menjadi puncak dari konflik yang terjadi yang dikenal dengan perangas al-Nakba (Malapetaka) bagi orang Palestina. Perang tersebut membuat 700 ribu orang Palestina harus mengungsi.
Beberapa orang Palestina memilih untuk tetap berada di dalam perbatasan Negara baru Israel dan mengambil kewarganegaraanya dan orang-orang tersebut dikenal dengan sebutan warga Arab Israel. Tetapi sebagian besar penduduk Palestina yang mengungsi, telantar di seluruh West Bank, Jalur Gaza, dan di negara-negara tetangga.
Jalan Menuju Kesepakatan Damai Palestina
Seiring dengan konflik Palestina dan Israel yang tidak penah usai, ada banyak resolusi yang difasilitasi pihak Internasional tetapi tidak membuahkan hasil.
Kesepatakan damai yang terkenal adalah kesepakatan Oslo dengan pendekaran resolusi yang dinamakan negosiasi timbal balik bertahap. Kesepakatan tersebut secara tidak langsung mengadvokasi terjadinya konsep dua negara dengan pembagian tanah Palestina jadi 3 wilayah administratif. Dimana Area A diserahkan ke Palestina, Area B dibawah kendari 2 negara Palestina dan Israel dan Area C sekitar 60 persen wilayah West Bank diserahkan ke negara Israel.
Tetapi kesepakatan ini oleh kedua belah pihak tidak bisa memenuhinya dengan baik. Karena sepanjang tahun 1990 organisasi di Palestina seperti Hamas melakukan aksi bom bunuh diri terhadap Israel. Hamas memiliki alasan tidakan tersebut dilakukan karena Israel membantai warga Palestina. Sehingga membuat kesepakatan damai seakan gagal dan membuat konflik semakin panjang sampai saat ini. Walaupun sudah banyak solusi kesepakatan damai dilakukan.