Kondisi alam sekitar Bonjol yang terdiri dari semak belukar serta hutan lebat dimanfaatkan Kaum Padri untuk membangun kubu pertahanan yang strategis sekaligus markas utama Tuanku Imam Bonjol. Berbagai upaya dilakukan pasukan Belanda untuk mengatasi kokohnya Benteng Bonjol tersebut, seperti melakukan pengepungan dan melumpuhkan suplai bahan makanan dan senjata, namun gagal.
Setelah hampir satu tahun mengepung Benteng Bonjol, pasukan Belanda kembali menyerang secara besar-besaran tanggal 3 Desember 1836 sebagai upaya terakhir menaklukkan Bonjol namun kembali gagal walaupun sempat menjebol sebagian Benteng Bonjol dan membunuh beberapa keluarga Tuanku Imam Bonjol.