Dengan bantuan tiga Batalyon dari Yogyakarta, yaitu Batalyon Sugeng, Batalyon 10 pimpinan Mayor Soeharto dan Batalyon 8 pimpinan Mayor Sardjono, Batalyon Imam Androngi berhasil mengepung pasukan sekutu namun mereka berusaha bertahan memakai berbagai alat berat seperti tank dari arah belakang.
Pasukan TKR pun memutuskan untuk mundur ke Bedono dimana kemudian dengan bantuan Resimen 2 pimpinan M. Sarbini, Batalyon Polisi Istimewa pimpinan Onie Sastroatmodjo dan Batalyon dari Yogyakarta, mereka berhasil menahan gerakan sekutu di Desa Jambu. Di desa tersebut Kolonel Holland Iskandar pun memimpin rapat koordinasi dengan para komandan pasukan dan menghasilkan komando yang disebut Markas Pimpinan Pertempuran yang bertempat di Magelang.