10 marinir Amerika ditawan oleh angkatan laut Iran pada hari Selasa (12/1) minggu kemarin setelah memasuki wilayah perairan Iran di kawasan Teluk Persia secara ilegal. Salami mencatat setelah insiden tersebut, politisi AS langsung menghubungi pihak Iran via telepon secara membabi buta untuk membebaskan tahanan marinir AS.
“Orang Amerika secara rendah hati mengakui kekuatan kami, jadi kami membebaskan para marinir setelah yakin bahwa mereka memasuki perairan Iran secara tidak sengaja. Kami bahkan mengembalikan persenjataan mereka.”
Panglima Angkatan Laut Garda Revolusi Iran, Jenderal Ali Fadavi mengatakan bahwa situasi ini bisa saja berbalik menjadi mencekam karena rudal Iran sudah mengunci target kapal pengakut pesawat milik AS, tepat setelah tawanan dibebaskan.
Fadavi menjelaskan bahwa Iran bersiap untuk menembakkan misil karena kapal pengangkut USS Truman membuat sejumlah gerakan yang “kurang professional” selama 40 menit, dan berpotensi membuat serangan balasan.