“(Jaringan radar) ini memungkinkan Tiongkok untuk meningkatkan akurasi tembak rudal balistik anti kapal mereka, hingga mampu menangkis ancaman berkelompok yang dilakukan oleh target bergerak, seperti kelompok jet pengangkut tempur,” ungkap artikel tersebut.
Ditambah, fasilitas radar tersebut juga memungkinkan Beijing untuk menghambat dan mengganggu radar dan sensor elektronik musuh.
Di sisi lain, Amerika Serikat semakin bersiaga untuk berlaga melawan Tiongkok dalam hal kemampuan perang elektronik di regional Laut Cina Selatan. Contoh teranyar adalah pesawat US Navy EA-18G Growler dengan kemampuan serangan elektronik, yang sempat dikirim ke Filipina bulan Juni silam. Pesawat tempur jenis ini mampu menghambat jaringan komunikasi radar layaknya fasilitas yang dibangun oleh Tiongkok di Laut Cina Selatan.
Situasi semacam ini semakin memungkinkan kedua negara untuk bertempur satu sama lain demi memperlihatkan kekuatan senjata elektronik mereka dan meluncurkan lebih banyak aset electronic warfare demi mengungguli satu sama lain.