Hal ini lain ceritanya dengan India, dibawah naungan Brahmos Aerospace, industri joint venture yang beranggotakan Defence Research and Development Organisation (DRDO) India dengan NPO Mashinostroyenia (NPOM) Rusia, karir Yakhont atau disebut juga Brahmos (Brahmaputra Moskva) semakin menanjak naik, bahkan penelitian dan pengembangan rudal ini cukup pesat. Selain dimodifikasi menjadi anti kapal/ASCM (Anti Shipping Crusise Missile) serta LACM (Land Attack Cruise Missile), India juga mengembangkannya untuk jeniis ALCM (Air Launched Cruise Missile).
Untuk Brahmos ALCM (Brahmos A) hingga kini masih dalam proses penelitian. Yang lebih hebat adalah platform pembawanya, rudal berbobot 2.550 kg pastinya tak semua pesawat tempur mampu membawanya. Rudal Brahmos A memilih jet tempur Sukhoi Su-30MKI sebagai pembawanya. Bobot yang cukup berat dan memiliki panjang mencapai 8,5 meter membuat rudal Brahmos A hanya bisa diletakkan di central point pada Su-30 MKI.