High impact meliputi terjangan peluru, terkena karang, benda tajam, hingga bebatuan tajam, menjadi masalah tersendiri untuk kapal perang serta kapal patroli milik TNI AL, terlebih lagi saat beroperasi pada perairan dangkal. Sehingga HDPE boat merupakan solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Menurut tnial.mil.id, HDPE Boat adalah kapal berjenis speed boat yang didesain khusus agar tetap bekerja meskipun dalam situasi darurat, karena memiliki bentuk desain yang berbahan high density polyethelene (HDPE) yang terususn atas 2 lapisan yang berisi polystyrene blocks.
Istilah model HDPE boat terdengar agak asing, tapi di luar negeri penggunaan teknologi ini telah banyak dimanfaatkan, termasuk kalangan sipil juga. Kelebihan dari HDPE boat diantaranya:
Zero Corrosion
Bahan HDPE membuat lambung kapal terbebas dari korosi yang disebabkan garam laut, oksigen, serta air laut. Sehingga kapal HDPE tidak memerlukan perawatan khusus, seperti tak perlu membersihkan lambung kapal setelah penggunaan.
High Impact Resistance
Seperti yang sudah dijelaskan, HDPE boat didesain kuat menahan goresan, tusukan, hingga hantaman di lambungnya.
Flexible Design
Sistem kapal yang dilengkapi HDPE memiliki desain dengan fleksibilitas yang tinggi, rancangngan kapal lebih mudah diatur sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.
Marine Growth Resistane
Lambung HDPE didesain dengan bentuk yang halus serta tahan terhadap tumbuhan lumut hijau dan sejenisnya, membuat aspek perawatannya lebih mudah, dan kebersihan lambung kapal lebih terjaga.
Ultra Violet Resistance
Ditambah dengan bahan karbon, HDPE relatif kuat menahan paparan sinar ultra violet. Pada umunya sinar ultra violet menyebabkan lambung kapal memudar.
HDPE yang diuji coba oleh Satkopaska merupakan produksi dari PT Sari Multi Raya Artha. Dalam pengujiannya hadir juga Pangarmabar Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, dan Direktur II PT. Sari Multi Raya Artha Indiana serta Direktur Teknik PT Sari Multi Raya Artha Hari Supriyadi.