HobbyMiliter.com – Rusia Kirimkan Dua Fregat Ke Laut Mediterania Timur. Meningkatnya ketegangan di sekitar wilayah Damaskus, ibukota Suriah dengan ditambah niatan Amerika Serikat untuk meng intervensi jalannya pertempuran disekitar wilayah tersebut membuat Rusia akhirnya gerah dan mengambil tindakan. Tindakan tegas diambil Rusia dengan mengirimkan dua kapal perang jenis Fregat atau Pencegat ke wilayah timur perairan Laut Mediterania. Dua kapal perang tersebut dikirimkan Rusia untuk memperkuat posisi armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia yang telah dikirim oleh Rusia sebelumnya. Dua kapal perang jenis Fregat yang dikirim oleh Rusia ke wilayah Laut Mediterania Timur tersebut yakni RFS Admiral Essen dan RFS Pytivyy.
Admiral Essen merupakan kapal perang jenis Fregat dari kelas Admiral Grigorovich. Sedangkan Pytivyy merupakan kapal perang jenis Fregat Anti-Kapal Selam atau AKS dari kelas Krivak II. Satu dari kedua kapal tersebut, yakni Admiral Essen merupakan kapal Fregat dengan kemampuan melaksanakan misi serangan jarak jauh terhadap target – target taktis milik lawan dengan menggunakan rudal jelajah Kalibr. Dengan persenjataan rudal jelajah tersebut, Admiral Essen sanggup menghantam target yang berada sejauh 2.500 kilometer jauhnya dari titik lokasi peluncuran rudal tersebut. Kedua kapal perang tersebut merupakan bagian utama dari armada Laut Hitam milik Angkatan Laut Rusia. Kedua kapal tersebut terdeteksi pergerakannya oleh para pengamat kapal laut independen saat melintasi selat Bosphorus pada 12 hingga 13 Maret 2018 lalu.
Sementara itu dari pihak Kementerian Pertahanan Rusia merilis info pada tanggal 15 Maret 2018 menyatakan bahwa unsur kapal kombatan permukaan bagian dari armada Laut Hitam milik AL Rusia akan melaksanakan “pergeseran yang telah direncanakan” dari Sevastopol ke Mediterania. Informasi tersebut dikeluarkan bersama dengan foto yang menunjukkan sebuah kapal perang jenis Fregat AKS kelas Krivak II. Keberadaan dua Fregat tersebut akan menambah kekuatan kontingen gugus tugas kapal perang Rusia di lepas pantai Suriah ditengah memanasnya situasi di kota Ghouta Timur yang sejak bulan Februari lalu telah digempur secara intensif oleh pasukan pemerintah Suriah dan diklaim oleh pemerintah telah berhasil dikuasai 70% wilayahnya.
