Mengenal MiG-21 Bison AU India, Korban Konflik India vs Pakistan – HobbyMiliter.com. Pakistan mengklaim bahwa pesawat tempur JF-17 nya berhasil menembak jatuh MiG-21 Bison Angkatan Udara India dan kemudian menahan pilotnya. Sebagian netizen kemudian pun membandingkan kedua pesawat tempur tersebut.

Banyak yang mengganggap tidak adil untuk mempertandingkan JF-17 yang dianggap sebagai pesawat tempur generasi ke 4 dengan MiG-21 yang merupakan pesawat tempur generasi ke 3. Tentu saja, dengan realita di medan lapangan, kita tidak bisa memillih siapa lawan kita. Ini medan pertempuran, bukan ring MMA.
MiG-21 Bison yang jatuh ditembak Pakistan adalah upaya India untuk memperpanjang usia hidup airframe pesawat tempur legendaris buatan Uni Soviet MiG-21 dengan mempercanggih isinya.
Sekitar 110 MiG-21 original milik Angkatan Udara India diupgrade menjadi MiG-21 Bison mulai dari tahun 2006. Upgrade yang dilakukan dalam proyek MiG-21 Bison ini antara lain meliputi penggantian radar, avionik dan sistem komunikasi yang lebih canggih dibanding perangkat original buatan Sovietnya yang sudah jadul sekali.
MiG-21 Bison hasil upgrade didesain mampu membawa berbagai macam amunisi dan persenjataan sehingga bisa melakukan misi misi multirole. Mulai dari bom bodoh, hingga rudal udara ke udara canggih macam R-73 (jarak pendek) dan R-77.(jarak menengah).

Dengan avionik yang sudah dipercanggih, pilot MiG-21 Bison Angkatan Udara India pun diperlengkapi dengan Helmet Mounted Sight, seperti yang digunakan pesawat jet tempur modern seperti MiG-29 dan EF-2000 Typhoon.
Dengan modernisasi ini, MiG-21 original jadul yang dirubah ke standar MiG-21 Bison menjadi mempunyai kemampuan elektronik, persenjataan dan komunikasi yang setara dengan pesawat tempur modern macam F-16 dan MiG-29. MiG-21 Bison pun juga ditambahkan kemampuan pertempuran BVR (Beyond Visual Range) sehingga bisa menembak musuh dari jarak yang aman.
Hanya saja, karena menggunakan airframe milik MiG-21 jadul, maka karakteristik terbangnya pun sama persis dengan MiG-21. Pesawat ini mampu terbang cepat hingga Mach 2, namun jika dibandingkan dengan F-16 dan MiG-29, tentu saja kedua pesawat generasi ke 4 yang lebih baru tersebut lebih lincah manuvernya. Istilah resminya, lebih maneuverable.
Sebelum diupgrade mulai tahun 2006, MiG-21 Angkatan Udara India sendiri terlibat dalam perang India Pakistan 1971 dan terlibat dalam krisis di Kargil 1999. Sebuah MiG-21 Angkatan Udara India yang dipiloti oleh Squadron Leader PK Bundela berhasil menembak jatuh pesawat patroli maritim (MPA, Maritime Patrol Aircraft) Breguet Atlantique milik Pakistan.
Di negara lain, MiG-21 digunakan secara efektif oleh Vietnam Utara dalam beberapa pertempuran melawan Amerika Serikat di tahun 60an dan 70an awal. Beberapa pilot MiG-21 Vietnam berhasil meraih status “Ace” setelah berhasil menembak jatuh beberapa pesawat milik Amerika Serikat dan Vietnam Selatan.

India sendiri membeli pesawat tempur MiG-21 dari Uni Soviet di tahun 1962 dan pesawat pertama mulai datang ke tanah air India di tahun 1963. Mulai tahun 1967, dengan semangat Transfer of Technology, BUMN pabrik pesawat India, Hindustan Aeronautics Ltd (HAL) melakukan perakitan MiG-21 di dalam negeri dengan membeli lisensi dari Uni Soviet.
Tahun 2013 yang lalu, merupakan peringatan ulang tahun ke 50 pengoperasian MiG-21 di lingkungan Angkatan Udara India. Angkatan Udara India mengoperasikan armada MiG-21nya lebih dari setengah abad.

Walaupun begitu, bagaimana pun canggihnya upgrade yang dilakukan pada MiG-21 Angkatan Udara India, airframe yang digunakan tetap saja merupakan airframe tua. Beberapa tahun belakangan ini, beberapa MiG-21 Bison India jatuh karena kerusakan teknis. Hal ini memaksa India untuk mulai mempensiunkan armada MiG-21nya dan menggantinya dengan Su-30MKI.
Pertarungan yang tak seimbang…
Padahal MiG-21 yang sudah tua difumgsikan sebagai pengintai aja…
Mungkin mereka kira Mirage 2000 atau Su-30 jadi ditembak jatuh…
maksain c.. udah tau generasi udah 4++ 5++ ya jauh lah sama lawan nya. kucek kucet mata ne..
copy artikel’x kok nanggung sih min?