Thursday, September 18, 2025
HomeBlog MiliterReferensiInterpretasi Puisi Soe Hok Gie: “Kepada Pejuang-Pejuang Lama”

Interpretasi Puisi Soe Hok Gie: “Kepada Pejuang-Pejuang Lama”

Interpretasi Puisi Soe Hok Gie: “Kepada Pejuang-Pejuang Lama” – HobbyMiliter.com -Sebelum Kita membahas makna puisi Soe Hok Gie, marilah Kita berkenalan dulu siapakan itu Soe Hok Gie? Dia adalah seorang aktivis sekaligus sastrawan terkenal berketurunan Tiong Hoa dan Indonesia yang sangat lantang menyuarakan keritik sosial kepada pemerintah melalui karya sastranya.

Puisi itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu karya sastra yang dapat mengekspesikan suasana hati sang penyair serta dituangkan bentuk irama, rima, serta larik dan bait. Tidak heran memang jika beberapa karya puisi karya Soe Hok Gie sering menyentil gaya kepemimpinan dari presiden yang memimpin pada saat itu. Mari kita simak salah satu puisi karya Soe Hok Gie berikut ini!

Puisi Soe Hok Gie: “Kepada Pejuang-Pejuang Lama”
Karya: Soe Hok-Gie Tahun 1965

Biarlah mereka yang ingin dapat mobil, mendapatnya.
Biarlah mereka yang ingin dapat rumah, mengambilnya.
Dan datanglah kau manusia-manusia
Yang dahulu menolak, karena takut ataupun ragu.
Dan kita, para pejuang lama
Yang telah membawa kapal ini keluar dari badai
Yang berani menempuh gelombang (padahal pelaut-pelaut lain takut)
(kau tentu masih ingat suara-suara di belakang… “mereka gila”)

Hai, kawan-kawan pejuang lama.

Angkat beban-beban tua, sandal-sandal kita, sepeda-sepeda kita
Buku-buku kita ataupun sisa-sisa makanan kita
Dan tinggalkan kenang-kenangan dan kejujuran kita
Mungkin kita ragu sebentar (ya, kita yang dahulu membina
Kapal tua ini
Di tengah gelombang, ya kita betah dan cinta padanya)

Tempat kita, petualang-petualang masa depan akan pemberontak-pemberontak rakyat
Di sana…
Di tengah rakyat, membina kapal-kapal baru untuk tempuh gelombang baru.
Ayo, mari kita tinggalkan kapal ini
Biarlah mereka yang ingin pangkat menjabatnya Biarlah mereka yang ingin mobil mendapatnya
Biarlah mereka yang ingin rumah mengambilnya.

Ayo.
Laut masih luas. dan bagi pemberontak-pemberontak Tak ada tempat di kapal ini.

Interpretasi Puisi Soe Hok Gie: “Kepada Pejuang-Pejuang Lama”
Interpretasi puisi tersebut menurut penulis adalah sebagai berikut. Sebagai aktivis sekaligus sastrawan, Soe Hok Gie merasa kecewa kepada teman-temannya yang semangat juangnya mulai meredup bahkan tidak mau lagi berjuang seperti dulu karena sudah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Bahkan, dia juga tidak peduli dengan mereka yang sudah tidak sehaluan lagi, dan terus mengajak untuk semangat berdemontrasi dan meruntuhkan ketidakadilan.

Disisi lain, ia juga menyerukan semangat yang menggelora dengan jalan demontrasi bagi kawan-kawan lainnya yang masih dan ingin memulai untuk berjuang bersama menegakan kebenaran tanpa tergiur dengan iming-iming harta dan jabatan.

Semangat yang menggelora dari Sang Penyair akan semakin jelas dengan adanya seruan “Ayo” di bait terakhir. Seruan itu berarti Ia bukan seorang penyuruh yang hanya bisa memerintah, namun ajakan itu berarti mari dan Ia akan terlibat dalam perjuangan yang Ia serukan untuk menentang ketidakadilan tersebut.

Dilihat dari tahun puisi tersebut dibuat yaitu pada tahun 1965, tersirat sudah bahwa Ia juga sangat mengkritisi Pemerintahan Orde Baru pada saat itu dengan seruan untuk turun ke jalan atau melakukan demontrasi. Tujuan dari demontrasi tersebut adalah untuk menentang pemerintahan yang semakin hari semakin otoriter dan diktator.

Itulah interpretasi penulis mengenai Puisi Soe Hok Gie yang berjudul Kepada Pejuang-Pejuang Lama. Ketika Anda baca Puisi tersebut mungkin akan mempunyai interpretasi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, mari sharing pengetahuan Anda dengan mengisi kolom komentar dibawah ini!

Hanung Jati Purbakusuma
Hanung Jati Purbakusumahttps://www.hobbymiliter.com/
Sangat tertarik dengan literatur dunia kemiliteran. Gemar mengkoleksi berbagai jenis miniatur alutsista, terutama yang bertipe diecast dengan skala 1/72. Koleksinya dari pesawat tempur hingga meriam artileri anti serangan udara, kebanyakan diecast skala 1/72.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

Sejarah Kerajaan Islam Pertama Di Indonesia: Kerajaan Perlak

Sejarah Kerajaan Samudera Pasai, Salah Satu Kerajaan Islam Tertua Di Indonesia

0
Sejarah Kerajaan Samudera Pasai, Salah Satu Kerajaan Islam Tertua Di Indonesia - HobbyMiliter.com - Tahukah Kamu, kalau Samudera Pasai disebut-sebut sebagai kerajaan Islam pertama...