Monday, October 28, 2024
HomeMiliterKisah MiliterAmerika Pinjamkan Senjata Nuklir Ke Anggota NATO, Termasuk Turki

Amerika Pinjamkan Senjata Nuklir Ke Anggota NATO, Termasuk Turki

Dalam masa damai, menurut SOP nya, setiap senjata nuklir yang dipinjamkan tersebut harus 100% berada dibawah pengawasan personel Angkatan Udara Amerika Serikat. Kode akses khusus diperlukan untuk mengaktifkan senjata nuklir tersebut. Pada saat terjadi perang, maka personel USAF akan memasang bom nuklir tersebut pada pesawat tempur milik negara peminjam, lalu mengaktifkan bom nuklir tersebut. Pesawat tempur lalu akan menyerang target target yang sudah ditentukan sebelumnya.

Paling tidak,dari 480 bom nuklir B61 yang dimiliki oleh Amerika Serikat, 180 bom diketahui dipinjamkan ke negara negara anggota NATO. Bom ini disimpan dalam fasilitas hangar khusus yang terlindungi dengan beton diperkuat di pangkalan udara yang ditunjuk. Pesawat tempur yang tersertifikasi untuk mengantarkan senjata nuklir ini adalah F-16 dan Panavia Tornado.

BACA JUGA :  Sah! Parlemen Finlandia Setujui Proposal Gabung NATO

Pada masa lalu, senjata nuklir yang dipinjampakai kan bukan hanya bom B61 saja. Yunani pernah dipinjamkan rudal anti pesawat berhulu ledak nuklir Nike-Hercules. Satu tembakan rudal nuklir anti pesawat ini, diharapkan bisa menghentikan serangan 1 resimen bomber Rusia. Canada juga pernah dipinjami rudal udara ke udara berhulu ledak nuklir AIR-2 Genie, bersama rudal anti pesawat berhulu ledak nuklir Bomarc (yang membatalkan program CF-105 Arrow) dan rudal balistik jarak pendek MGR-1 Honest John untuk ditempatkan di Jerman.

BACA JUGA :  NATO Multicarrier Operations 2022 Show Off NATO Di Lautan Eropa

Rudal balistik jarak medium PGM-19 Jupiter yang berhulu ledak nuklir juga pernah dipinjampakaikan ke Italia dan Turki, dengan pengamanan dualkey system. Satu dipegang personel USAF dan lainnya oleh personel negara tersebut. Rudal balistik jarak menengan PGM-17 Thor juga pernah dipinjampakaikan ke Angkatan Udara Inggris.

Namun dengan dinilai menurunnya ancaman nuklir global seiring runtuhnya Uni Soviet yang menjadi musuh utama NATO, diambil kebijakan baru untuk menarik semua senjata nuklir selain bom nuklir taktis B61. Penghapusan total senjata nuklir pinjam pakai ini ditentang oleh negara negara anggota NATO di Eropa Timur, yang khawatir akan menunjukkan pelemahan komitmen perlindungan keamanan Amerika Serikat ke Eropa melawan Rusia.

BACA JUGA :  KRI Kelas Van Speijk
Turki, Belanda, Belgia dan Italia menggunakan F-16 sebagai bomber nuklirnya.
Turki, Belanda, Belgia dan Italia menggunakan F-16 sebagai bomber nuklirnya.

Di Belgia, Amerika meminjamkan 10 hingga 20 bom nuklir taktis B61 yang disimpan di Pangkalan Udara Kleine Brogel. F-16A milik Belgia bertanggung jawab sebagai pesawat bomber pembawa bom nuklir B61 ini.

Di Belanda, Amerika meminjamkan 10 hingga 20 bom nuklir taktis B61 yang disimpan di Pangkalan Udara Vorkel. F-16A milik Belanda bertanggung jawab sebagai pesawat bomber pembawa bom nuklir tersebut. Pada 10 Juni 2013, mantan perdana menteri Belanda Ruud Lubers mengkonfirmasi bahwa pada masa pemerintahannya, di Pangkalan Udara Vorkel disimpan 22 unit bom nuklir taktis dalam penjagaan personel USAF.

Hanung Jati Purbakusuma
Hanung Jati Purbakusumahttps://www.hobbymiliter.com/
Sangat tertarik dengan literatur dunia kemiliteran. Gemar mengkoleksi berbagai jenis miniatur alutsista, terutama yang bertipe diecast dengan skala 1/72. Koleksinya dari pesawat tempur hingga meriam artileri anti serangan udara, kebanyakan diecast skala 1/72.

31 COMMENTS

  1. senjata nuklir nato ini bukan dipinjamkan ke turki..jangan keliru persepsi.. turki sbg anggota nato hanya ketempatan lokasi rudal nuklir.. semua kontrol dan supervisi secara penuh dilakukan nato

  2. gx turki gx dikasih tpi di pangkalan udara incirlik ada 50 rudal nucklir strategis….punya nato…

    mungkin bang tayip edorgan …minta pak jokowi buat bantu bikin bom nucklr

  3. Ini “pintarnya” AS. Membagi bagi rejeki ato resiko tepatnya kepada negara negara sekutunya. Yang pegang senjata nuklir, tentu saja jadi sasaran utama dan pertama serangan nuklir Pakta Warsawa/Soviet. Jadi gak heran negara negara itu kebanyakan rakyatnya ketakutan sendiri, bukan malah petantang petenteng, karena tau bakal jadi “prioritas utama dan pertama” dijadikan abu oleh Soviet. Toh mereka lebih dekat dengan Soviet dibanding AS, jadi mereka duluan yang bakal merasakan “ketiban pulung” nuklir Soviet. Resiko berkawan dengan buaya, jadi musuh singa, begitu juga sebaliknya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

Foto Pelatihan SEWACO Van Speijk Class, Oktober 1989

2
HobbyMiliter.com - Pada medio 80-an akhir, Pemerintah Indonesia membeli 6 buah kapal fregat kelas Van Speijk dari Angkatan Laut Kerajaan Belanda. Sejatinya, Fregat kelas...

Recent Comments