Foto Foto Sangar Kamov Ka-52, Cocok Untuk Jadi Heli Kavaleri Udara Marinir? – HobbyMiliter.com. Tidak diragukan lagi, kiblat dunia untuk helikopter serang untuk marinir saat ini adalah AH-1Z milik USMC. AH-1Z adalah versi terakhir yang paling modern dan sakti dari heli klasik Huey Cobra, pionir heli serang yang dikembangkan pada perang Vietnam.
Dibanding dengan pendahulunya, AH-1Z mempunyai perbedaan signifikan berupa mempunyai 4 bilah rotor sehingga mempunyai daya angkat lebih baik, dan mesin yang lebih mumpuni. AH-1Z mulai beroperasi pada Februari 2011.
Namun, bagi negara negara yang tidak dalam ‘lingkaran dalam’ pertemanan dengan Amerika Serikat, membeli dan mengoperasikan senjata buatan Amerika Serikat tidaklah segampang merogoh uang didalam kantong. Memang kualitas dan ketangguhannya tidak diragukan lagi, selama puluhan tahun terbukti tangguh dalam berbagai medan. Namun, pembeliannya harus membutuhkan ijin dari pemerintah Amerika DAN parlemen Amerika. Contohnya Pakistan, yang sedang apes di embargo dua belah pihak secara bersamaan. Ditolak membeli Pantsir oleh Rusia, sekaligus AH-1Z pesanannya yang sudah jadi dan dibayar tidak diantar oleh Amerika Serikat.
Khusus untuk helikopter serang yang beroperasi dari kapal, banyak tambahan persyaratan yang harus dipenuhi dan tidak semua produsen heli serang mempunyai produk yang memenuhi syarat syarat tersebut. Diantaranya adalah adanya lapisan anti karat khusus yang bisa melindungi dari karat akibat udara laut yang lembab dan mengandung garam.
Syarat lainnya adalah bilah rotor haruslah bisa dilipat agar bisa menghemat tempat penyimpanan di dalam kapal. Selain AH-1Z, produsen helikopter maritim asal Rusia, Kamov juga menawarkan heli serang marinir Kamov Ka-52 sebagai alternatif AH-1Z.
Heli serang maritim biasanya beroperasi dari kapal jenis LHA, semacam kapal induk mini. Kapal jenis ini misalnya kapal kelas Mistral yang dibeli Rusia namun akhirnya dioperasikan oleh Mesir dan USS Wasp milik Amerika. Helikopter ini bertugas sebagai kavaleri udara untuk melindungi pasukan pendarat marinir. Helikopter ini dilengkapi dengan berbagai senjata roket dan rudal untuk menggempur perkubuan lawan dan pasukan lapis baja lawan.
Di Indonesia, berhubung tidak mempunyai kapal kelas LHA maupun LHD, pengoperasiannya bisa dilakukan secara terbatas dari LPD kita. LPD kita ada yang mempunyai heli dek yang cukup untuk melayani pendaratan 3 buah helikopter. Tentu saja, operasional dari heli dek LPD mempunyai banyak keterbatasan.