Wednesday, November 6, 2024
HomeBlog MiliterBiografiBiografi Benny Moerdani: Sang Ahli Intelijen Militer Indonesia

Biografi Benny Moerdani: Sang Ahli Intelijen Militer Indonesia

Biografi Benny Moerdani: Sang Ahli Intelijen Militer Indonesia – HobbyMiliter.com – Biografi Benny Moerdani menunjukkan dirinya sebagai tokoh militer Indonesia yang paling berpengaruh di masa Orde Baru sekaligus sosok misterius yang sering berkecimpung di dunia intelijen.

Banyak kontroversi di balik sosok Moerdani, dirinya dikatakan sebagai perwira yang terjun langsung dalam operasi militer penanganan peristiwa pembajakan pesawat pertama dalam sejarah maskapai penerbangan Republik Indonesia dan terorisme bermotif jihad pertama di Indonesia yaitu saat pesawat Garuda Indonesia penerbangan 206 dibajak di Bandara Don Mueang, Bangkok tanggal 28 Maret 1981. Namun dirinya juga dianggap bertanggung jawab atas peristiwa Tanjung Priok dan penembakan misterius di tahun 1980.

Biografi Benny Moerdani

Biografi Benny Moerdani dimulai saat dirinya terlahir ke dunia pada tanggal 2 Oktober 1932 di Cepu, Blora yang terletak di Jawa Tengah. Bernama lengkap Leonardus Benyamin Moerdani, dirinya merupakan anak ke-3 dari 11 bersaudara pasangan R. G. Moerdani Sosrodirjo yang bekerja di kereta api dan Jeanne Roech, wanita Indo Eurasia yang berdarah setengah Jerman. Jeanne beserta anak-anaknya memeluk iman Katolik sementara sang ayah seorang Muslim.

BACA JUGA :  Sepakat Soal Diskon Harga, Pentagon Pesan 90 Unit F-35 dari Lockheed Martin

Moerdani sudah berkecimpung di dunia militer sejak dirinya masih kecil, yaitu diawali saat dirinya yang masih berumur 13 tahun memutuskan ambil bagian dalam serangan ke markas Kempetai di Solo setelah penolakan Kempetai untuk menyerah kepada pasukan Indonesia.

Dilanjutkan saat cikal bakal ABRI, Tentara Keamanan Rakyat atau TKR dibentuk dan Moerdani memutuskan untuk bergabung di bawah otoritas dari Brigade ABRI. Moerdani pun ikut ambil bagian dalam Revolusi Nasional Indonesia melawan Belanda di brigade tersebut dan berpartisipasi dalam serangan umum yang berbuah kesuksesan di Solo.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Moerdani memutuskan melanjutkan pendidikan dan berhasil tamat dari sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas sembari mengambil pekerjaan paruh-waktu dengan membantu pamannya menjual barang.

BACA JUGA :  Sistem Pertahanan Udara S-300V4 Rusia Akan Diperbarui Dengan Rudal Hipersonik

Saat pemerintah Indonesia melakukan demobilisasi di tahun 1951, brigade Moerdani yang dianggap berhasil melakukan tugas bersama ABRI dengan baik didaftarkan ke Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat atau P3AD dan memulai pelatihan mereka di bulan Januari 1951. Moerdani di saat bersamaan juga mengambil bagian dalam Sekolah Pelatihan Infanteri atau SPI.

Setelah menyelesaikan pendidikan militernya di bulan April 1952 di P3AD dan Mei 1952 di SPI, Moerdani diberi pangkat Pembantu Letnan Satu. Pangkatnya meningkat menjadi Letnan Dua di tahun 1954 dan ditugaskan di TT/III Siliwangi yang memiliki tujuan memelihara keamanan Jawa Barat.

Keberhasilan Kesatuan Komando Tentara Teritorium III/Siliwangi dalam menangani ancaman Darul Islam mendorong Markas Besar Angkatan Darat di Jakarta untuk membentuk Satuan Pasukan Khusus yang dinamakan Kesatuan Komando Angkatan Darat atau KKAD di tahun 1954.

BACA JUGA :  Biografi Bung Tomo, Orator Pertempuran 10 November 1945

Saat itu Moerdani diangkat sebagai Kepala Biro Pengajaran dengan tugas menjadi pelatih bagi para prajurit yang mau bergabung KKAD. KKAD pada tahun 1956 diubah nama menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat atau RPKAD dan diikuti dengan pengangkatan Moerdani menjadi Komandan Kompi tidak lama kemudian.

Moerdani sebagai anggota RPKAD turut terlibat dalam berbagai operasi militer penanganan perlawanan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia atau PRRI di Sumatera serta operasi militer penanganan Piagam Perjuangan Semesta atau Permesta di Sulawesi. Moerdani kemudian ditempatkan di Aceh setelah penyerahan diri PRRI dan Permesta, dan di awal tahun 1960 dirinya terpikir untuk mendaftar menjadi pilot pesawat Angkatan Darat.

Namun Ahmad Yani membujuknya dan mengirim Moerdani ke Amerika Serikat demi bergabung dengan Sekolah Infanteri Angkatan Darat Amerika Serikat di Fort Benning. Moerdani pun kemudian mendaftar ke Kursus Lanjutan Perwira Infanteri dan berlatih dengan 101st Airborne Division.

Hanung Jati Purbakusuma
Hanung Jati Purbakusumahttps://www.hobbymiliter.com/
Sangat tertarik dengan literatur dunia kemiliteran. Gemar mengkoleksi berbagai jenis miniatur alutsista, terutama yang bertipe diecast dengan skala 1/72. Koleksinya dari pesawat tempur hingga meriam artileri anti serangan udara, kebanyakan diecast skala 1/72.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

Liaoning, Kapal Induk China Terbangkan Lebih Dari 100 Sorti Dalam Latihan 6 Hari

Liaoning, Kapal Induk China Terbangkan Lebih Dari 100 Sorti Dalam Latihan...

0
Liaoning, Kapal Induk China Terbangkan Lebih Dari 100 Sorti Dalam Latihan 6 Hari - Hobbymiliter.com – Kementerian Pertahanan Jepang menyebut bahwa kapal induk milik...

Recent Comments