Hobbymiliter.com – Minggu lalu, pasukan pemerintah Suriah berhasil merebut kembali kota Salma. Terletak di barat luat Latakia, sekitar 23 kilometer dari perbatasan Turki, kota ini menjadi benteng pasukan oposisi pada tahun 2012, sementara benteng lainnya di provinsi tersebut dimiliki oleh pemerintah Suriah.
Gang-gang sempit di dalam kota dan hutan di sekitarnya membuat Salma sulit untuk ditaklukkan. Sementara jet-jet tempur Rusia bergerak dari udara, tank dan kendaraan lapis baja milik pemerintah Suriah kesulitan untuk menembus medan yang sempit tersebut.
Jadi, mereka merencanakan strategi baru. Hasilnya adalah kembalinya kota tersebut ke tangan pemerintah.
“Cara kami berperang sudah berubah sejak awal pertempuran, dan kami telah membangun metode penyerangan sendiri,” ujar Hany, seorang tentara Pasukan Suriah berusia 25 tahun. “Kini, kami mengandalkan sepeda motor karena cepat dan mudah bergerak.”

Sepeda motor memiliki banyak kelebihan. Kemampuan manuvernya di medan sempit membuat pengendara dapat mengatur kecepatan dan pergerakan untuk menghindari serangan penembak jitu. Ukurannya yang lebih kecil juga memungkinkannya melewati ranjau yang biasanya menargetkan kendaraan berat.
“Motor saya terlalu sulit untuk dilacak dan terlalu ringan untuk dideteksi oleh ranjau darat,” ujar Hany. Taktik ini sebenarnya terinspirasi dari pasukan kelompok oposisi yang berperang melawan pemerintahan Bashar al-Assad. Namun pasukan pemerintah nampaknya merasa sepeda motor menjadi alat yang cukup efektif. Karenanya, motor akan dijadikan kendaraan tempur reguler di Pasukan Suriah.
“Di pertempuran terakhir kami menggunakan lebih dari 80 unit sepeda motor. Penggunaan sepeda motor ini berkontribusi besar atas kemenangan kami pada 72 jam terakhir,” ujar salah satu panglima perang. “Sepeda motor memungkinkan kami untuk mengangkut pasukan yang terluka, membawa amunisi ringan dan bahan makanan, serta digunakan pula oleh para prajurit untuk mengangkut senjata mesin dan teropong malam.
“Kami tidak menyangkal bahwa taktik ini terinspirasi dari kelompok oposisi,” ujarnya.