Hobbymiliter.com – Kemampuan Indonesia dalam memproduksi alutsista semakin hari semakin berkembang pesat. Ini terbukti dengan berhasilnya bangsa ini dalam memproduksi alutsista seperti pesawat, kapal perang, senjata, dan lain sebagainya, yang kualitasnya telah diakui oleh dunia.
Beberapa waktu lalu, PT PAL Indonesia kebanjiran order kapal perang Strategic Sealift Vessel (SSV) dan Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR), yang dipesan oleh Filipina, Thailand dan Vietnam.
Dan kini, giliran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang merupakan industri pesawat terbang yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan di kawasan Asia Tenggara, kebanjiran order pesawat dari negara-negara tetangga.
Negara yang pertama adalah Thailand. Negara ini telah berulang kali memesan pesawat PTDI karena sesuai kebutuhan pertahanan dan cocok dengan medan negaranya. Selain itu, letak geografis Indonesia dan Thailand yang berdekatan, mempermudah servis pendukung setelah pembelian pesawat.

Pesawat yang pernah dibeli Thailand dari Indonesia di antaranya adalah pesawat C212-400 yang mereka gunakan untuk membuat hujan buatan. Thailand juga pernah membeli lima pesawat NC212 dan dua unit pesawat NC235 untuk kebutuhan angkutan sipil. Dan baru-baru ini, PTDI dan Thailand sedang dalam kontrak pembuatan pesawat CN235-220 untuk Royal Thai Police.

Negara selanjutnya adalah Filipina dan Vietnam. Filipina memesan dua pesawat NC-212i kepada PTDI untuk mendukung kekuatan militernya. Sementara Vietnam memesan tiga NC-212-400 MPA. Selain satu yang ada di hanggar, dua unit lainnya sudah memasuki tahap pengecatan dan tes terbang sehingga tidak diletakkan di hanggar perakitan.
Di samping melayani pesanan pesawat dari negara-negara ASEAN, perlu diketahui bahwa saat ini PTDI juga sedang mengerjakan pesawat CN-235-200 MPA pesanan militer Senegal. Pesawat ini akan dikirim ke negara di barat benua Afrika itu bulan Oktober 2016.
“Pesawat-pesawat ini sebelum dikirim akan disertifikasi oleh badan berwenang,” ujar Kepala Divisi Pusat Perakitan Akhir dan Pengiriman PTDI Husni Waluyo kepada CNN Indonesia, 15/02/2016, di hanggar PTDI, Bandung, Jawa Barat.