Serangan bom terakhir akan dilaksanakan oleh Letnan Pnb Rupert Clark. Jalannya serangan udara berlangsung cukup normal hingga sekitar lima detik sebelum Clark tiba pada titik akan melepas bom. Pada saat itu tiba-tiba alat RHWR (Radar Homing Warning Receiver) pesawatnya menangkap signal radar kontrol peluru kendali musuh. Ia ragu sedikit untuk melanjutkan serangannya, apalagi alatnya tidak menerima signal lanjutan dari radar musuh sampai dia tiba pada titik melepas bom. Sebuah bom dilepas dengan mulus, tapi detik berikutnya semua berubah bagai kilat, menjadi neraka baginya.
Kisah Perang Teluk : Pilot Inggris Jadi Tawanan Irak
Baca Juga
Bell Helicopters Perkenalkan V-247 Vigilant, Drone Tiltrotor Bersenjata Untuk Marinir AS
Hobbymiliter.com - Bell Helicopters pada 22 September yang lalu mengumumkan sebuah model drone tiltrotor terbarunya. Drone tersebut merupakan pesanan antisipasi dari Korps Marinir AS...