Friday, October 11, 2024
HomeAlutsistaPesawat TerbangMengenal Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim Baru dari Jepang

Mengenal Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim Baru dari Jepang

Mengenal Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim Baru dari Jepang – HobbyMiliter.com. Jepang sadar betul posisi dan kondisi geografisnya sebagai negeri kepulauan. Terlebih dalam hubungan dengan tetangga tetangganya, masih ada beberapa sengketa wilayah maritim, baik dengan Korea Selatan, China maupun Taiwan. Dalam dekade terakhir Jepang pun ngebut memodernisasi alutsistanya, terutama yang berkaitan langsung maupun tak langsung dengan matra laut.

Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim
Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim

Sebelumnya, Jepang sukses mengejutkan dunia dengan sepasang destroyer kelas Hyuga yang mulai operasional 2009, dan membuat dunia lebih tercengang dengan sepasang Izumo-class yang lebih besar, bahkan sudah seukuran dengan kapal induk Spanyol dan Italia. Kapal yang diklasifikasikan sebagai destroyer ini sejatinya adalah kapal induk mini untuk operasional helikopter.

Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim
Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim dan gunung Fuji

Masih belum cukup dengan kapal-kapal yang sejatinya lebih pas disebut light carrier (kapal induk ringan) ketimbang helicopter destroyer, Jepang juga berniat membangun dua perusak (destroyer) baru berkode 27DDG dilengkapi sistem manajemen tempur Aegis dan sederet sistem senjata tercanggih untuk melengkapi Atago Class.

Jangan lupakan eksistensi pesawat tempur multiperan Mitsubishi F-2 AU Bela Diri Jepang sejak tahun 2000. Penempur derivat F-16C/D Fighting Falcon tersebut memiliki kemampuan serang maritim, merujuk pada salah satu misi utama yang diembannya: penyekatan dan penyerangan maritim dari udara (aerial maritime interdiction and strike).

BACA JUGA :  Estonia Sebut Helikopter Russia Terbang Menerobos Perbatasan
Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim
Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim

Jepang masih terus melaju. Alutsista patroli maritim yang sekaligus berfungsi sebagai platform udara antikapal selam (AKS), tak ketinggalan dimodernisasi. Latar belakangnya sudah cukup lama. Medio dekade 1980-an, Jepang sudah memikirkan bahwa pesawat paroli maritim (patmar) P-3C Orion-nya yang sudah tua suatu saat harus diganti.

Pesawat angkut C1 dan Patroli Maritim P1. Walaupun berbeda bentuk, keduanya mempunyai kesamaan di banyak subsistem
Pesawat angkut C1 dan Patroli Maritim P1. Walaupun berbeda bentuk, keduanya mempunyai kesamaan di banyak subsistem

Program pengganti bertajuk NTFWPA (Near-Term Fixed-Wing Patrol Aircraft) pun digulirkan pada 1986. Untuk menghemat biaya, NTFWPA dibuat paralel dengan program NTTA (Near-Term Transport Aircraft) yang bertujuan melahirkan pengganti pesawat angkut taktis bermesin jet ganda Kawasaki C-1 yang juga menua. Keduanya digawangi TRDI (Tactical Research and Development Institute) di bawah Kementerian Pertahanan lepang. Masing-masing desain pesawat baru diberi kode desainasi P-X untuk NTFWPA dan C-X untuk NTTA.

Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim
Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim

Perlu diketahui waktu itu Jepang masih amat ketat perihal ekspor berkaitan dengan alutsista, walaupun hanya teknologinya. Dengan konsumsi hanya untuk dalam negeri, unit cost sudah pasti lebih tinggi dibanding produsen internasional yang mampu menekan biaya dengan raupan laba dari ekspor. Interpretasi pasifis dari undang-undang Jepang pasca PD II ini dalam beberapa tahun mulai bergeser. Sejak April 2014 sudah terang-terangan membuka keran ekspor untuk peralatan militer racikannya.

BACA JUGA :  Ekspansi Armada US Navy ala Trump Berpotensi Telan Biaya 10.000 Triliun
Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim
Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim

Proses kelahiran Kawasaki P1 yang panjang dimulai dengan desain sistem kendali terbang FBL (fly by light) pada 1997. Berbeda dengan pengguna FBW (fly by wire) yang duluan eksis seperti F-16, desain FBL pada P-X menggunakan kabel serat optik (optical fibre) alih-alih kabel konvensional seperti pada FBW. Selain distribusi input jauh lebih cepat, FBL pun lebih tahan terhadap interferensi elektromagnetik ketimbang FBW.

Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim
Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim

Pada November 2001, Kawasaki terpilih sebagai kontraktor utama mengalahkan dua pesaing lainnya yaitu Mitsubishi Heavy Industries dan Fuji Heavy Industries. Meski demikian, porsi pekerjaan tetap dibagi pada ketiganya. Mitsubishi kebagian menggarap bagian tengah dan belakang badan pesawat, sementara Fuji mengerjakan sayap (termasuk bagian wing center box) dan sirip ekor vertikal. Kawasaki menjadi kontraktor utama. Semuanya dilakukan untuk memajukan industri dalam negeri. Peserta yang kalah tender masih dijamin hidupnya dengan peran sebagai subkontraktor.  

Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim
Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim

Masih bertujuan agar P-X dan C-X menghemat biaya semaksimal mungkin, desain berpatokan pada 75% kesamaan konponen (commonality). Tahun 2003 diputuskan bahwa untuk mesin terpaksa dibedakan sesuai tuntutan misi masing-masing. C-X menggunakan mesin yang ada di pasaran alias COTS (commercial off-the-shelf) berupa turbofan General Electric CF6-80C2 yang juga mentenagai E-767 AEW&C (airborne early warning and control) dan tanker KC-767J milik AU Bela Diri Jepang.

BACA JUGA :  Beginilah Asal Usul Kelahiran Pesawat Tempur F-16 Fighting Falcon

Sementara untuk P-X dipilih mesin hasil racikan dalam negeri yaitu XF7-10 buatan IHI (Ishikawajima-Harima Heavy Industries). Rencananya waktu itu P-X akan ditenagai 4 mesin yang masing-masing berdaya dorong 13.500 lbs (60 kN).

Control Room Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim
Control Room Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim

Pada Maret 2005 Kawasaki resmi mendapat kontrak pembuatan purwarupa (prototype) P-X dan C-X, masing-masing dua unit. Purwarupa pertama P-X berdesainasi XP-1 menggelinding keluar hanggar (rolled out) pabrik Kawasaki di Kakamigahara, prefektur Gifu pada 4 Juli 2007. Konon pemilihan tanggal yang juga peringatan hari kemerdekaan AS
ini adalah semacam sindiran bagi AS yang hingga saat itu program pengganti P-3C Orion-nya belum menampakkan hasil.

Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim
Kawasaki P1 Pesawat Patroli Maritim

P-8A Poseidon yang dibuat Boeing sebagai pengganti P-3C Orion baru mulai dikerjakan puwarupanya pada Desember 2007 dan terbang perdana April 2009. Dari segi jadwal, XP-1 duluan mengang-kasa yaitu pada 28 September 2007 disusul purwarupa keduanya Juni 2008. Sebetulnya fase terbang perdana tersebut bisa saja lebih cepat jika tidak ada hambatan berupa ditemukannya keretakan pada kabin bertekanan dan beberapa problem pada mesin XF7-10 yang memang terbilang baru. Sementara purwarupa C-X kelak operasional dengan kode Kawasaki C-2 yang bermesin ganda.

Hanung Jati Purbakusuma
Hanung Jati Purbakusumahttps://www.hobbymiliter.com/
Sangat tertarik dengan literatur dunia kemiliteran. Gemar mengkoleksi berbagai jenis miniatur alutsista, terutama yang bertipe diecast dengan skala 1/72. Koleksinya dari pesawat tempur hingga meriam artileri anti serangan udara, kebanyakan diecast skala 1/72.

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

51-uss-illinois-resmi-beroperasi-michelle-obama

US Navy Terima Kapal Selam USS Illinois, Disponsori Oleh Michelle Obama

0
Hobbymiliter.com - Angkatan Laut AS (US Navy) resmi menerima kapal selam tempur yang disponsori oleh Ibu Negara Michelle Obama, yakni USS Illinois. Kapal selam...

Recent Comments