Wednesday, October 2, 2024
HomeBlog MiliterTeknologi Anti Rudal Untuk Pesawat Sipil

Teknologi Anti Rudal Untuk Pesawat Sipil

Teknologi antirudal digunakan untuk menangkis serangan rudal dengan cara mendeteksi panas yang dikeluarkan dari roket. Selanjutnya, sistem antirudal akan menembakkan sinar laser yang akan mengacaukan sistem panduan rudal. Penggunaan sinyal untuk mengumpamakan serangan rudal telah digunakan di udara.

Teknologi antirudal bukanlah sesuatu yang baru. Pesawat militer dan pesawat pemerintahan di negara maju biasa dilengkapi perangkat untuk mengantisipasi serangan rudal. Masalahnya, seberapa jauh teknologi ini bisa diterapkan di pesawat komersial. Salah-salah, bukannya terhindar dari masalah, justru bikin masalah.

BACA JUGA :  Rusia Bersiap Adakan Gencatan Senjata Di Aleppo Demi Pengiriman Bantuan

Salah satu hai yang dikhawatirkan adalah bagaimana jika perangkat antisipasi yang terhitung eksplosif (misalnya chaff dan flare) tanpa sengaja meledak. Jika di wilayah negara lain jelas bakal bikin insiden diplomatik.

Di pesawat ini, sistem anti rudal JETEYE dari BAE SYSTEMS di uji coba dan sukses.
Di pesawat ini, sistem anti rudal JETEYE dari BAE SYSTEMS di uji coba dan sukses.

Terlepas dari berbagai kekhawatiran yang ada, toh kemungkinan untuk melengkapi pesawat komersil dengan sistem antirudal tetap dijajaki. Teknologi ini pada kenyataannya memang tengah dipertimbangkan oleh sejumlah airline di Eropa. Di antaranya British Airways.

Sejak 2004, BAE Systems telah mengembangkan sistem JetEye. Sistem ini dirancang untuk melindungi pesawat komersil dari ancaman rudal infrared. Rancangan sistem JetEye berbasiskan pada sistem Advanced Threat Infrared Countermeasures (ATIRCM) yang awalnya dikembangkan untuk melindungi pesawat militer.

BACA JUGA :  Pesawat Tanker KC-130B TNI AU Selesai Jalani Retrofit, Siap Bertugas Kembali

Fokus program terutama bekerjasama dengan para ahli dari industri airline. Hal ini untuk menjamin sistem yang dikembangkan pas dengan infrastruktur pesawat komersii. Untuk tahap ISI, program DHS menganggarkan dana sebesar 109 juta dollar AS dan melibatkan dua pihak yang paling terkait. Yaitu BAE dan American Airlines.

American Airlines menyediakan layanan teknis yang penting bagi pengembangan dan pemulusan konsep instalasi, operasi, dan dukungan sistem JetEye. Dalam mengembangkan instalasi JetEye, BAE Systems melakukan pendekatan yang meminimalisir bentrokan dengan sistem pengoperasian airline.

Hanung Jati Purbakusuma
Hanung Jati Purbakusumahttps://www.hobbymiliter.com/
Sangat tertarik dengan literatur dunia kemiliteran. Gemar mengkoleksi berbagai jenis miniatur alutsista, terutama yang bertipe diecast dengan skala 1/72. Koleksinya dari pesawat tempur hingga meriam artileri anti serangan udara, kebanyakan diecast skala 1/72.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

KRI Nagapasa 403 sea trial

Nama Kapal Selam Terbaru milik TNI AL, Nagapasa, bukan Nagabanda

0
Akhir – akhir ini sering kita melihat foto penampakan kapal selam terbaru yang akan melengkapi Satuan Kapal Selam TNI AL, berseliweran di media sosial...

Recent Comments