Hobbymiliter.com – China Sebut Pesawat P-8 Poseidon AU Australia Diatas Laut China Selatan Sebagai Ancaman. Pemerintah China menyebut bahwa mereka telah mengingatkan dan mengidentifikasi pesawat patroli maritim milik militer Australia dan memerintahkan mereka untuk pergi dari area ruang udara diatas Laut China Selatan. Pernyataan ini dibuat beberapa hari setelah pemerintah Australia mengeluarkan rilis yang menyatakan bahwa pesawat militer P-8 Poseidon milik Angkatan Udara mereka (RAAF) telah dicegat diatas wilayah Laut China Selatan oleh pesawat jet tempur J-16 milik Angkatan Udara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) dengan manuver yang “sangat dekat dan membahayakan”.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Tan Kefei, menyatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, tanggal 7 Juni 2022 lalu, bahwa pesawat patroli maritim milik militer Australia tersebut telah mengancam keamanan dan kedaulatan China di wilayah tersebut, dan bahwa respon yang telah diambil oleh pemerintah China dengan mengirimkan pesawat jet tempur untuk mencegat dan mengusir pesawat milik militer Australia tersebut telah sesuai dengan hukum yang berlaku dan dapat dilakukan oleh pihak militer China dengan alasan yang sah/kuat. Tan Kefei juga menambahkan bahwa Kementerian Pertahanan China sangat tidak mendukung adanya aksi – aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh militer Australia baik itu di ruang udara diatas wilayah perairan tersebut maupun di permukaan atau bawah air wilayah perairan tersebut.
Pernyataan ini muncul dua hari setelah pada hari Minggu, 5 Juni 2022 pihak Australia mengeluarkan rilis resmi melalui Kementerian Pertahanan mereka bahwa militer China dalam hal ini Angkatan Udara Pembebasan Rakyat China (PLAAF), telah mengirimkan jet tempur J-16 milik mereka untuk mencegat dan mengusir pesawat militer Australia saat tengah melaksanakan “patroli maritim rutin” di wilayah udara diatas Laut China Selatan. Pencegatan dan pengusiran ini oleh Australia disebut dilakukan dengan cara yang “berbahaya dan ceroboh” sehingga keselamatan kru dan pesawat P-8 Poseidon menjadi terancam. Kedua negara diketahui bersikeras mempertahankan pendapat masing-masih bahwa apa yang mereka lakukan adalah benar. Australia menyebut penerbangan tersebut sebagai sebuah patroli maritim rutin yang dilakukan di ruang udara diatas laut internasional sementara pihak China menganggap hal ini sebagai bentuk pelanggaran kedaulatan China di wilayah ruang udara tersebut.