Thursday, September 18, 2025
HomeBlog MiliterSejarahSejarah Perang Batak

Sejarah Perang Batak

Sejarah Perang Batak – HobbyMiliter.com – Apakah kamu sedang ingin mempelajari sejarah Perang Batak yang terjadi pada tahun 1878 sampai 1907? Mungkin banyak orang yang masih belum mengetahui bagaimana sebenarnya latar belakang dari perang Batak. Karena itu pada kesempatan kali ini kami akan memberikan penjelasannya secara ringka dalam pembahasan sejarah perang batak.

Apa Itu Perang Batak?

Perang Batak bukan perang antar entis atau suku dalam negeri seperti beberapa perang antar etnis lainnya. Melainkan adalah perang Kerajaan Batak melawan Belanda yang terjadi dari tahun 1878 sampai 1907. Artinya sejarah perang Batang ini berlangsung selama 29 tahun.

Sejarah Ringkas Perang Batak

Berdasarkan catatan sejarah perang Batak, alasan dibalik meletusnya Perang Batak yaitu karena Belanda berusaha untuk mewujudkan Pax Netherlandica. Belanda pada saat ini menempatkan pasukan di Tarutung yang tujuannya untuk melindungi penyebar agama Kristen yang tergabung di Rhijnsnhezending dengan tokoh utama penyebarannya adalah Nommensen yang merupakan orang Jerman.

Dan pada saat itu Raja Sisingamangaraja XII memberikan perintah untuk menyerang Belanda yang berada di Tarutung. Perang ini berlangsung selama 7 tahun tepatnya di daerah Tapanuli Utara, seperti di daerah Siborong-borong, Bahal Batu, Lumban Julu dan Balige Laguboti.

Di tahun 1894, Belanda melancarkan serangan balik untuk bisa menguasai Bakkara yang merupakan pusat pemeritahan Kerajaan Batak. Karena serangan ini, sang Raja pindah ke Dairi Pakpak.

Di tahun 1904, Belanda dibawah kepemimpinan Mayor Van Daalen yang didatangkan dari Aceh Tengah melanjutkan gerakan ke Tapanuli Utara, sedangkan di Kota Medan didatangkan pasukan lain dari Belanda.

Di tahun 1907, isti Raja Sisingamangaraja XII bernama Boru Sagala bersama kedua anaknya berhasil ditangkap oleh pasukan Marsose dibawah kepemimpinan Kapten Hans Christoffel. Tetapi sang Raja berhasil melarikan diri ke hutan Simsim.

Raja menolak untuk menyerah dan pada pertempuran 17 Juni 1907, Raja gugur bersama putrinya Lopian dan 2 orang Putranya Patuan Anggi dan Sutan Nagari. Karena tragedi gugurnya sang Raja Sisingamangaraja XII maka perang Batak berakhir.

Raja Sisingamangaraja XII lahir pada 18 Februari 1845 di Bakara, mulai naik tahta di usianya ke 19 tahun di tahun 1870. Beliau adalah termasuk salah satu pahlawan Indonesia yang melewan penjajahan Belanda. Dan berdasarkan SK Presiden RI No 590/1961 dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Latar Belakang Perang Batak

Sejarah perang Batak memiliki latar belakang yang mendasarinya, yaitu :
Raja Batak saat itu masih menganut agama Batak Kuno yaitu agama Parmalim merasa keberatan akan adanya penyebaran agama Kristen di daerah Tapanuli.

Belanda menunggangi penyebaran agama Kristen atau gerakan Zending dengan kepentingan politik dii Batak Tapanulis.

Belanda memicu konflik dengan Kerajaan batak dengan berdalih melindungi kepentingan dari misionaris.

Terjadi penolakan dari Raja Sisingamangaraja XII karena adanya misi Missionaris dari Belanda yang dijalankan oleh Dr Nomensen untuk menyebarkan agama kristen di daerah batak/Tapanuli.

Selain itu sejarah perang Batak yang terjadi selama 29 tahun dilaterbelakangi karena politik dagang Belanda di Batak yang membuat rakyat mengalami penderitaan dan kerugian. Banyak petani di Tapanuli kehilangan pekerjaan dan tanahnya. Karena diterapkanya politik liberal yang memberikan kebebasan penguasa Eropa untuk bisa menyewa tanah penduduk pribumi dengan harga yang murah. Dan dalam proses penyewaan tanah terjadi unsur pemaksaan. Sehingga Raja Sisingamangaraja XII melakukan perlawanan.

Kebijakan Belanda yang mencari keuntungan sebesar-besarnya, memberlakukan politik Pax Nederlandica dan mendukung kristenisasi yang dilakukan misionaris. Dengan latar belakang tersebut sehingga terjadi perlawanan raja Batak dan masyarakatnya kepada Belanda.

Akibat Perang Batak

Sejarah Perang Batak menyisahkan korban jiwa, penistaan, penindasan, kehancuran, kesedehan dan ketidak bebesan dari masyarakat Batak. Dalam peristiwa Perang Batak, banyak orang batak yang terbunuh, pemukiman hancur/dibakar, dan agama kristen menyebar luas.

Akibat perang Batak, Belanda mengalami krisis pendanaan karena mereka juga saat itu sedang mengatasi perlawanan menghadapi Aceh.

Jika kita lihat dari sudut Politik, akibat dari perang Batak yaitu jatuhnya kerajaan Batak/Tapanuli ke tangan Belanda. Akibat dari segi ekonomi, Belanda berhasil menguasai dan memonopoli perdagangan di Batak/Tapanuli, terutama pada perkebunan tembakau. Akibat dari segi sosial yaitu perkembangan agama kristen di Batak/Tapanuli yang tersebar luas sehingga merubah keyakinan dari masyarakat Batak sebelumnya.

Hanung Jati Purbakusuma
Hanung Jati Purbakusumahttps://www.hobbymiliter.com/
Sangat tertarik dengan literatur dunia kemiliteran. Gemar mengkoleksi berbagai jenis miniatur alutsista, terutama yang bertipe diecast dengan skala 1/72. Koleksinya dari pesawat tempur hingga meriam artileri anti serangan udara, kebanyakan diecast skala 1/72.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

Littoral Mission Vessel, Kapal Perang Singapura

0
HobbyMiliter.com - Mengenal Littoral Mission Vessel, Kapal Perang Misi Littoral Buatan Singapura. Berbicara tentang khazanah kapal perang di jajaran angkatan bersenjata matra laut di ASEAN,...