Selain kemampuan stealth, YF-23 juga memiliki kemampuan manuver yang tinggi dan peralatan perang elektronik yang canggih, termasuk sensor radar canggih, sistem pengintai optik dan inframerah, serta sistem kendali tembak laser.
Meskipun pesawat tempur siluman memiliki kemampuan yang luar biasa, pada akhirnya Angkatan Udara Amerika Serikat memilih F-22 Raptor sebagai pesawat tempur ATF resmi. Pada akhir 1990-an, Angkatan Udara melakukan serangkaian uji coba dan simulasi yang menunjukkan bahwa YF-22 lebih unggul dalam beberapa aspek, seperti daya jelajah dan kemampuan manuver, walau pesawat tempur ini lebih stealth dari YF-22. Selain itu, biaya pengembangan F-22 juga lebih rendah dibandingkan dengan YF-23.
Terdapat beberapa trivia menarik mengenai pesawat tempur YF-23:
- Kode “YF” dalam nama YF-23 mengindikasikan bahwa pesawat ini merupakan prototipe atau pesawat eksperimental. “Y” melambangkan desain eksperimental, sementara “F” merujuk pada fungsi tempur.
- YF-23 adalah pesawat tempur dengan desain stealth yang sangat canggih. Bentuk aerodinamis dan material komposit yang digunakan membantu mengurangi penampakan radar dan membuat pesawat sulit terdeteksi oleh radar musuh.
- Desain YF-23 didasarkan pada konsep “tailless” atau tanpa ekor, dengan sayap yang menggabungkan fungsi sayap dan ekor untuk meningkatkan manuverabilitas dan performa pesawat.
- YF-23 memiliki sistem pengintai optik dan inframerah yang canggih untuk mendeteksi target dan memperoleh informasi penting dalam medan pertempuran.
- Pesawat tempur siluman ini juga dilengkapi dengan sistem kontrol tembak laser yang memungkinkan pesawat untuk menyerang target dengan presisi tinggi.
- Ada dua prototipe YF-23 yang dibangun, yang diberi nama Black Widow II dan Gray Ghost. Kedua prototipe tersebut memiliki perbedaan kecil dalam desain dan fitur.
- Meskipun YF-23 kalah dalam persaingan dengan F-22 Raptor dalam program ATF, beberapa teknologi dan konsep desain yang ditemukan dalam YF-23 diterapkan dalam pengembangan pesawat tempur lainnya, termasuk F-35 Lightning II.
- Setelah program ATF, prototipe YF-23 tidak digunakan untuk operasi militer dan sebagian besar dari mereka dipajang di museum atau digunakan untuk pengujian dan pengembangan teknologi.
- YF-23 tetap menjadi salah satu pesawat tempur eksperimental yang menarik perhatian dalam sejarah penerbangan, dan keunggulan teknologinya telah memberikan sumbangan penting dalam pengembangan pesawat tempur generasi berikutnya.