Hobbymiliter.com – Korea Selatan Tampilkan Rudal Anti-kapal Supersonik Baru. Korea Selatan memamerkan model uji berat produk peluru kendali atau rudal skala 1:1 dari program pengembangan peluru kendali (rudal) anti-kapal Air-to-Ship Guided Missile II pada ajang Sacheon Airshow 2024. Peluru kendali atau rudal anti-kapal terbaru yang rencananya akan memperkuat Angkatan Udara Korea Selatan ini, akan memiliki kemampuan penerbangan supersonik dimana kecepatan rudal ini akan melampaui kecepatan suara.
Program pengembangan rudal anti-kapal Air-to-Ship Guided Missile II yang tengah dilaksanakan oleh Agensi Pengembangan Pertahanan atau Agency of Defence Development (ADD) ini direncanakan berjalan mulai tahun 2022 lalu hingga tahun 2026. Kemunculan model skala 1:1 dari rudal anti-kapal supersonik tersebut pada ajang Sacheon Airshow 2024 merupakan kali pertama produk rudal anti-kapal baru tersebut ditampilkan di hadapan khalayak umum. Nantinya, rudal anti-kapal supersonik tersebut diproyeksikan untuk melengkapi armada pesawat tempur ringan FA-50 Golden Eagle dan pesawat tempur KF-21 Boramae milik AU Korea Selatan.
Rudal Anti-kapal Supersonik baru buatan Korea Selatan ini dirancang dengan sistem modular, sehingga dapat pula digunakan untuk menyerang target yang berada di daratan, tidak hanya terbatas pada kapal perang milik musuh. Ditenagai dengan mesin propulsi Ramjet, rudal ini mampu mencapai kecepatan jelajah maksimal hingga Mach 2,5 (sekitar 3.000 km/jam). Dengan kemampuan jelajah supersonik, rudal ini mempersempit jeda waktu reaksi dari sistem pertahanan udara milik lawan. Secara teoritis, rudal ini mampu mencapai jarak jangkau 300 kilometer hanya dalam waktu 5 menit saja.
Sumber : Defense Times
Apabila pengembangan rudal anti-kapal supersonik baru ini berhasil dengan baik dan memuaskan, tentu dapat dipastikan bahwa rudal ini akan menjadi Game Changer di bidang penggunaan rudal anti-kapal dan rudal udara-ke-darat sebagai sistem senjata strategis. Dapat dipastikan juga bahwa akan muncul pangsa pasar bagi Korea Selatan yang bisa saja mengekspor sistem senjata rudal ini ke berbagai negara potensial pelanggan, diantaranya Filipina yang sudah mengungkapkan ketertarikannya dengan pesawat tempur KF-21 Boramae, Polandia yang sudah membeli beberapa unit pesawat jet tempur FA-50 Golden Eagle, dan tentu saja Indonesia yang kedepannya juga akan membeli dan menggunakan pesawat tempur KF-21 Boramae.
