Hobbymiliter.com – Pemerintah Iran mengumumkan bahwa negaranya kini dapat mengakses dana sebesar $100 miliar yang sebelumnya dibekukan akibat sanksi dari Barat. Pelepasan sanksi ini berlaku setelah negara-negara adidaya menyepakati beberapa kerjasama dengan Iran pada Januari silam.
“Aset-aset ini sudah dibebaskan secara penuh dan kami sekarang dapat menggunakannya,” ujar juru bicara Pemerintah Iran, Mohammad-Baqer Nobakht kepada jaringan televise Alalam pada Minggu (31/1) malam.
Kebanyakan dana penjualan minyak Iran beku di beberapa rekening bank yang tersebar di banyak negara, seperti Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Turki, dan India dalam beberapa tahun terakhir.
Negara-negara diatas menahan dana Iran karena adanya sanksi yang diterapkan oleh negara Barat pada 2012 silam. Sanksi ini membuat Teheran tidak bisa menarik kembali dana tersebut. Meskipun Iran sebenarnya dapat menggunakan jasa bank internasional, namun kalangan perbankan tidak dapat memproses transaksinya karena Iran secara resmi dikeluarkan dari jaringan transaksi keuangan SWIFT yang menjadi pedoman secara global.

Kini, lebih dari sembilan bank Iran sudah terhubung kembali dengan jaringan SWIFT pada Senin (1/2), ujar Gubernur Bank Sentral Iran, Valiollah Seif.
Namun, jumlah $100 miliar yang ditahan tersebut tidak semuanya akan dipulangkan secara serempak. Pejabat Iran khawatir hal ini akan menimbulkan inflasi bila uang sebesar itu tiba-tiba masuk ke dalam peredaran moneter negeri mereka.
Iran kemungkinan besar akan memindahkan dana tersebut ke beberapa bidang di luar negeri dengan cara membeli barang ataupun berinvestasi.
Jurubicara pemerintah mengatakan, “Tidak perlu membawa uang masuk sebanyak itu. Memang, kami akan membutuhkan uang dalam jumlah tertentu untuk dibawa pulang. Namun jika ditinjau secara keseluruhan, hal ini tidak diperlukan mengingat Iran dapat menggunakannya via rekening bank pemerintah di luar negeri.”