Seri Kapal Legendaris TNI AL : KRI Ki Hajar Dewantara 364 – HobbyMiliter.com – Nama Ki Hajar Dewantara tentu tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Tanggal kelahirannya (2 Mei 1889) diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas. Beliau juga dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Bagian dari semboyan ciptaan nya, Tut Wuri Handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan Republik Indonesia.
Nah selain sederet apresiasi dari pemerintah tersebut, nama beliau juga diabadikan menjadi salah satu nama kapal perang milik TNI Angkatan Laut atau TNI AL. Kali ini, HobbyMiliter akan menghadirkan kisah dari salah satu kapal perang legendaris dalam jajaran armada kapal perang TNI AL, inilah kisah singkat KRI Ki Hajar Dewantara 364.
Sejarah Singkat KRI Ki Hajar Dewantara 364
KRI Ki Hajar Dewantara 364 merupakan kapal perang jenis korvet latih atau dalam istilah lain disebut sebagai Training Corvette. Dibuat pada tahun 1981 di galangan kapal Uljanic Ship Yard, Split, Yugoslavia, kapal perang ini dibeli oleh TNI AL dalam kondisi baru. Kapal ini merupakan unit kedua dari kapal korvet latih yang dibuat oleh galangan kapal Uljanic Ship Yard tersebut. Unit pertama yakni kapal perang milik Angkatan Laut Iraq, Ibn Khaldoum F507 yang dibuat lebih dahulu pada tahun 1975.
Berdasarkan penelusuran tim HobbyMiliter, diketahui bahwa KRI Ki Hajar Dewantara ternyata memiliki beberapa perbedaan dalam penggelaran dibanding dengan saudaranya yang bertugas di Angkatan Laut Iraq. Salah satu perbedaan yang menonjol yakni bahwa kapal Ibn Khaldoum F507 tidak pernah diperlengkapi dengan peluru kendali Exocet MM38, meskipun sejatinya desain kapal tersebut memungkinkan untuk dipasangi hingga 4 unit peluncur rudal anti kapal buatan Perancis tersebut.
Ini berbeda dengan KRI KHD yang memanfaatkan kemampuan untuk membawa rudal tersebut secara optimal. Perbedaan lainnya yang juga patut untuk dicermati yakni bahwa Ibn Khaldoum F507 pernah berganti nama menjadi Ibn Marjid, yang kemudian juga berbeda nasibnya dengan Ki Hajar Dewantara yang masih aktif hingga saat ini, Ibn Khaldoum F507 dihancurkan oleh serangan udara dari AU Amerika Serikat pada Perang Teluk II yang terjadi di tahun 2003.