Tuesday, December 10, 2024
HomeAlutsistaKapal PerangKRI Ki Hajar Dewantara 364, Kapal Legendaris TNI AL

KRI Ki Hajar Dewantara 364, Kapal Legendaris TNI AL

Seri Kapal Legendaris TNI AL : KRI Ki Hajar Dewantara 364 – HobbyMiliter.com – Nama Ki Hajar Dewantara tentu tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Tanggal kelahirannya (2 Mei 1889) diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas. Beliau juga dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Bagian dari semboyan ciptaan nya, Tut Wuri Handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan Republik Indonesia.

Nah selain sederet apresiasi dari pemerintah tersebut, nama beliau juga diabadikan menjadi salah satu nama kapal perang milik TNI Angkatan Laut atau TNI AL. Kali ini, HobbyMiliter akan menghadirkan kisah dari salah satu kapal perang legendaris dalam jajaran armada kapal perang TNI AL, inilah kisah singkat KRI Ki Hajar Dewantara 364.

BACA JUGA :  Tiongkok dan Korea Utara Bahas Program Nuklir Di Pertemuan Menlu Se-Asean
Seri Kapal Legendaris TNI AL : KRI Ki Hajar Dewantara 364
Sumber : indomiliter

Sejarah Singkat KRI Ki Hajar Dewantara 364

KRI Ki Hajar Dewantara 364 merupakan kapal perang jenis korvet latih atau dalam istilah lain disebut sebagai Training Corvette. Dibuat pada tahun 1981 di galangan kapal Uljanic Ship Yard, Split, Yugoslavia, kapal perang ini dibeli oleh TNI AL dalam kondisi baru. Kapal ini merupakan unit kedua dari kapal korvet latih yang dibuat oleh galangan kapal Uljanic Ship Yard tersebut. Unit pertama yakni kapal perang milik Angkatan Laut Iraq, Ibn Khaldoum F507 yang dibuat lebih dahulu pada tahun 1975.

BACA JUGA :  Specialised Marine Craft, Kapal Patroli Siluman Milik AL Singapura
Ilustrasi F507 Ibn Khaldoum
Ilustrasi F507 Ibn Khaldoum.
Sumber : defencetalk

Berdasarkan penelusuran tim HobbyMiliter, diketahui bahwa KRI Ki Hajar Dewantara ternyata memiliki beberapa perbedaan dalam penggelaran dibanding dengan saudaranya yang bertugas di Angkatan Laut Iraq. Salah satu perbedaan yang menonjol yakni bahwa kapal Ibn Khaldoum F507 tidak pernah diperlengkapi dengan peluru kendali Exocet MM38, meskipun sejatinya desain kapal tersebut memungkinkan untuk dipasangi hingga 4 unit peluncur rudal anti kapal buatan Perancis tersebut.

Ini berbeda dengan KRI KHD yang memanfaatkan kemampuan untuk membawa rudal tersebut secara optimal. Perbedaan lainnya yang juga patut untuk dicermati yakni bahwa Ibn Khaldoum F507 pernah berganti nama menjadi Ibn Marjid, yang kemudian juga berbeda nasibnya dengan Ki Hajar Dewantara yang masih aktif hingga saat ini, Ibn Khaldoum F507 dihancurkan oleh serangan udara dari AU Amerika Serikat pada Perang Teluk II yang terjadi di tahun 2003.

Kristian Prasetyo Lobo
Kristian Prasetyo Lobohttps://www.facebook.com/Achtung.sniper
Just an ordinary person who loves diecast and military related-stuffs. Enjoy my writings as you enjoy your daily delicious food. Wanna put some suggestion? Don't hesitate to comment on my posts or you can sending me message on my facebook profile. ^^

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

A Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) interceptor is launched during a successful intercept test

Media Tiongkok: AS dan Korsel Akan Membayar Mahal Karena Memasang THAAD

0
Hobbymiliter.com - Amerika Serikat dan Korea Selatan akan “membayar mahal” karena memutuskan untuk meluncurkan sistem pertahanan rudal canggih yang mau tidak mau akan menimbulkan...